Tren Warkop Wi-Fi Ikuti Arus Zaman

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Seir‎ing perkembangan zaman, sajian kopi hitam dan bentuk lainnya yang dijajakan oleh penyedia minuman berbagai kalangan itu semakin berkembang.

Jika dulunya secagkir kopi banyak disediakan di warung, kedai, ataupun rumah makan kecil dengan ala kadarnya. Kini sejauh mata ‎memandang, akan banyak melihat warung kopi dengan ciri khasnya masing-masing, disertai layanan fasilitas penunjang. Banyak diantaranya adalah menggunakan layananan free Wi-Fi.

Hasil penelusuran lapangan oleh blokTuban.‎com menunjukkan, sedikitnya terdapat 500 lebih titik warung kopi (warkop) yang tersedia di seluruh wilayah Tuban selatan, meliputi Kecamatan Soko, Parengan, Rengel, Plumpang, dan Kecamatan Grabagan. Itu pun hanya yang berjajar di ruas akses jalan Raya utama penghubung kecamatan, belum lagi yang berada di pedesaan dan gang-gang sempit lingkungan warga.

Dari angka tersebut, tak lebih dari 10 persen dari jumlah keseluruhan‎ warkop yang belum maupun tidak menyediakan layanan fasilitas gratis internet bagi para konsumen dan pengunjungnya.

Padahal, jika dilihat dari tren yang terjadi masa kini, penikmat kopi banyak didominasi oleh kalangan remaja. Baik dari kalangan usia Sekolah Menengah Pertama, hingga usia dewasa lepas studi pasca pendidikan yang menggilai kopi dengan selingan Wi-Fi gratis.

"Memang sangat terasa hasilnya. Sebelum dan sesudah memasang fasilitas layanan internet gratis, pengunjung semakin banyak yang datang. Tiga kali lipat malahan untungnya," ujar Yuman, seorang pengusaha warkop berfasilitas Wi-Fi gratis di wilayah Kecamatan Soko, Minggu (8/4/2018‎).

‎Ditambahkan, banyaknya pelanggan yang datang untuk sekadar minum kopi maupun meneguk dingin, banyak dari golongan pelajar usia 18 tahun ke bawah. Dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, mereka bebas berselancar informasi dan hiburan di dunia maya. Tentu, dengan layanan free Wi-Fi.

"Masalah harga, gak ada tambahan yang berarti. Jika dulu belum pasang Wi-Fi harga kopi hanya dua ribu rupiah. Setelah ada Wi-Fi, naik seribu rupiah. Itu juga berlaku untuk minuman lain," pungkasnya.

Di tempat berbeda, Cak Mat mengaku menyediakan berbagai minuman panas maupun dingin, dengan selingan makanan ringan meski tanpa menyediakan layanan gratis interet.

‎Menurutnya, penggunaan internet gratis tak menjadi masalah untuk menggaet para pelanggan. Asalkan pelayanannya optimal dan tempatnya santai juga tak sedikit pengunjung yang datang.

"Kita ngopi untuk santai kok. Ngobrol bareng, bersosial, bukan saling satru sebab repot dengan hp-nya masing-masing. Sedangkan banyak teman di sampingnya, tapi gak ada yang ngomong," jelasnya. [feb/mu]