Banjir Genangi Rumah Warga di Negeri Atas Air

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Meningkatnya volume debit Bengawan Solo sejak dua hari ini, ditambah hujan lokal yang mengguyur menyebabkan Desa Glagahsari, Kecamatan Soko terendam air.

Daerah yang terkenal dengan sebutan 'Negeri Atas Air' itu telah dikepung air sejak pagi tadi, Jumat (23/2/2018) sekitar pukul 07.00 WIB. Akses jalan pada dua dusun di desa setempat, dusun Siwalan dan dusun Glagah banyak digenangi banjir, dengan aliran deras.

Data sementara dari Pemerintah Desa (Pemdes) yang diperoleh blokTuban.com menyebutkan, sedikitnya ada 11 rumah yang telah terendam dan dimasuki air dengan ketinggian bervariasi.

"Sejak pagi tadi, air datangnya cepat. Ini dalam rumah sudah kemasukan air. Tapi barang-barang sudah saya selamatkan ketempat yang lebih tinggi," ucap Pak Mad, warga setempat saat ditemui blokTuban.com dihalaman rumahnya.

Selain rumah yang terendam, adapun bangunan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Sekolah satu atap SD dan SMP telah tergenang banjir yang mengintip masuk ke ruang kelas.

Bahkan, pemakaman umum di desa tersebut juga turut terendam jadi satu, seperti aliran bengawan pada umumnya. Hanya ada tanaman dan beberapa tanda makam (kijeng) yang menjadikan makam terlihat.

Dari pantauan lapangan, daerah yang dikelilingi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tergenang banjir sekitar 70% lebih dari wilayah yang tak tergenang.

Hanya ada sedikit akses jalan yang tak tersentuh genangan banjir. Sedangkan akses jalan yng cukup parah, berada di pertigaan jalan masuk desa tersebut.

Sepeda motor jenis bebek ataupun matik, bisa saja mogok karena air bisa masuk kedalam mesin jika si pengemudi tak bisa menyeimbangkan kendali gas.

Sementara itu, tetangga Desa Glagahsari, yaitu Desa Kenongosari juga mengalami hal serupa. Lebih parahnya, terdapat suatu titik dijalanan menuju rumah warga yang terendam setinggi pusat orang dewasa.

"Kalau mau kesana, lebih baik jalan kaki dan jangan pakai motor. Jalan menuju situ banjirnya sepinggang lebih," tutur warga Desa Kenongosari, Wiarsih sambil menunjuk ke arah banjir. [feb/ito]