Dekati Siaga Merah

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – Tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Tuban terus naik. Pantauan dari pintu air Babat, Lamongan menunjukkan angka 7,92 atau 7,92 meter di atas permukaan laut. Artinya, sudah mendekati siaga merah yang dipatok 8,00.

Karena itu, luas wilayah yang tergenang makin tambah. Jika semula baru Kecamatan Soko dan Rengel, saat ini genangan juga melanda Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang. Di desa ini 60 hektar sawah terendam.

‘’Selain itu, juga pekarangan milik dua KK dan jalan desa sepanjang satu kilometer mulai tergenang air,’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiyono Jumat (23.2/2018) sore.

Meski ketinggian air terus naik, Joko menyatakan, sampai saat ini belum ada kebijakan untuk evakuasi warga. Sebab, tinggi air yang menggenangi rumah-rumah warga masih dalam batas toleransi.

‘’Ketinggian air antara 10 sampai 30 sentimeter, rumah warga masih aman,’’ jelasnya.

Karena itu, BPBD masih belum menyatakan untuk evakuasi warga. Selain kondisi dinilai masih aman, tren ketinggian air di hulu Bengawan Solo, yakni di Bendungan Karangnongko mulai turun. Pada pantauan pukul 12.00, ketinggian air di Karangnongko masih 28,67, namun saat ini turun menjadi 28,42.

‘’Kalau hulu turun, kita sedikit lega, karena kondisi masih aman,’’ katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap meminta warga untuk terus waspada. Sebab, air kiriman dari hulu masih akan terus mengalir ke wilayah Tuban yang termasuk hilir sungai Bengawan Solo.

‘’Tren ketinggian air di kita masih naik, karena air kiriman dari hulu, lalu akan turun mengikuti hulu. Namun terus harus waspada,’’ tandasnya.[ono]