Berikut Permintaan DPRD Atas Pembangunan Kilang Minyak

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Rencana pembangunan kilang minyak Pertamina Rosneft yang dipusatkan di dua Desa yakni Mentoso dan Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Bojonegoro, masih menjadi polemik di masyarakat sekitar.

Polemik tersebut terkait penolakan warga sekitar yang enggan melepaskan tanahnya untuk pembangunan proyek negara tersebut. Kondisi demikian membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, turut ikut campur untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Bahkan DPRD juga akan meminta kepada pihak Pertamina Rosneft untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, dalam pengerjaan proyek bersakala besar itu.

"Kita meminta Pertamina memprioritaskan tenaga kerja lokal, agar mereka juga mendapat manfaat atas keberadaan Industri," kata Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Miyadi, Rabu (10/1/2018).

Miyadi menjelaskan, adapun permintaan mengenai penyerapan tenaga kerja tidak hanya pada saat pengerjaan proyek kilang saja atau buruh kasar. Tetapi, lebih dari itu politisi PKB tersebut juga meminta untuk pekerja tetap juga bisa diambilkan dari masyarakat sekitar.

Dengan demikian, seiring pengerjaan proyek negara yang melibatkan masyarakat sekitar tentu juga akan membawa manfaat bagi lingkungan setempat. Diantaranya manfaat ekonomi.

"Dampak ekonomi juga akan dirasakan masyarakat sekitar, karena tenaga kerja dari warga sekitar. Hal itulah yang harus diperhatikan Petamina Rosneft nantinya," pungkas Miyadi.

Dari data yang dihimpun blokTuban.com, pembuatan kilang minyak Pertamina Rosneft setidaknya membutuhkan lahan dengan luas sekitar 340 hektar. [nok/rom]