Inovatif, Mahasiswa Ajak Warga Produksi Sabun Colek

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sabun colek masih tinggi permintaannya, terutama di desa Wanglukulon. Sebab, kebanyakan orang di desa ini memakai sabun colek untuk berbagai keperluan, seperti cuci baju, cuci piring, dan perabotan rumah lainnya.

Melihat kesempatan ini, sebagai wujud pengabdian pada masyarakat, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ronggolawe (Unirow) memberi keterampilan kepada warga desa berupa keterampilan produksi sabun colek. Selain bahan yang mudah didapat, pembuatannya pun tergolong simpel dan cepat.

"Sabun colek memiliki banyak manfa'at dan kita ajak masyarakat membuat sendiri, karena lebih murah," ujar seorang mahasiswa yang memiliki gagasan pembuatan sabun colek, Julian kepada blokTuban.com, Senin (21/8/2017).

Mahasiswa Semester VI, Teknik Industri Unirow Tuban itu memaparkan, kuliah kerja nyata memiliki kedudukan yang unik dan khas di perguruan tinggi, karena memiliki multi peran dan multi fungsi. Selain itu, kegiatan yang ia lakukan di desa Wanglukulon merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, dan dapat dijadikan ajang kegiatan penelitian.

"Pembuatan sabun colek ini, saya dapat dari praktikum di kampus. Kemudian, untuk memunculkan satu desa satu inovasi, bersama teman KKN kita aplikasikan di sini," beber Julian ketika ditemui di Kantor Desa Wanglukulon, siang tadi.

Di sisi lain, Ketua Kelompok KKN Desa Wanglukulon, Eko Wahyu menambahkan, selain pembekalan produksi, masyarakat juga mendapat sosialisasi kewirausahaan berupa pengemasan dan pemasaran sabun colek. Sebab jika sudah bisa membuat, tentu butuh yang namanya pemasaran untuk meningkatkan pendapatan warga.

"Selain digunakan sendiri, harapannya masyarakat bisa menjualnya," tandas mahasiswa jurusan Ekonomi itu.

Sementara, seorang peserta pelatihan Siti, sangat antusias mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan. Menurutnya, apa yang diberikan anak-anak KKN dapat membantu masyarakat mengenal hal baru, berupa produksi sabun colek.

"Ini sangat positif, dan semoga kami bisa mengembangkan," tukasnya usai mendapat pelatihan.[rof/col]