Bencana Alam dan Kegagalan Teknologi Jadi Ancaman di Tuban

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Kabupaten Tuban yang sebagian wilayahnya dilalui sungai Bengawan Solo dan sebagian lagi memiliki kawasan pegunungan kapur serta area industri rentan terhadap dua ancaman, yakni bencana alam dan kegagalan teknologi.

Sebab itu, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kerap mengadakan pelatihan terhadap perwakilan wilayah yang berada di titik rentan tertimpa bencana. Seperti baru-baru ini diberikan pembekalan materi vertikal rescue atau teknik penyelamatan vertikal di dan water rescue yaitu evakuasi yang dilakukan di air.

Beberapa kecamatan meliputi Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang kerap menjadi langganan bencana banjir akibat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Selain itu bentangan perbukitan kapur seperti dari Rengel, Grabagan, Semanding, Kerek dan Merakurak kerap dieksploitasi dengan cara ditambang dan bahan baku pabrik semen.

Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan pada pertengahan 2017 ini terdapat 100 relawan yang dibekali kemampuan evakuasi tersebut. Semua terdiri atas perwakilan 25 desa tangguh bencana serta beberapa komunitas di Tuban.

"Ada pelatihan pemadaman kebakaran juga yang difokuskan untuk permukiman padat penduduk, vertikal rescue utamanya untuk wilayah pengunungan kapur dan water rescue ditujukkan wilayah pesisir pantai bengawan solo," kata Joko.

Harapannya, adanya pelatihan teknik evakuasi bisa membekali perwakilan masing-masing​ wilayah ketika ada bencana melanda tanpa ada peringatan sebelumnya. "Semisal ketika ada seseorang tenggelam, dengan kemampuan vertikal rescue sebelum 15 berlalu dapat diselamatkan tanpa harus menunggu kedatangan BPBD," katanya.[dwi/ito]