Kaki Kram, Pria Pemanjat Tower Dijemput Petugas Penolong

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Sekitar pukul 17.40 WIB Ahmad Sahroni (28), yang sebelumnya ditulis Sa'roni, akhirnya turun dari aksinya memanjat tower milik Joint Operating Body Petrochina Pertamina East Java (JOB PPEJ) yang terletak di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Selasa (25/4/2017).

Kepala Desa Rahayu, Sukisno menjelaskan, saat sebelum dijemput oleh dua personel tim penolong pelaku menghubungi sang istri melalui telepon genggam yang ia bawa. Ia mengaku mengalami kram pada kaki dan tidak bisa turun sendiri.

"Ia (pelaku pemanjat tower, red) turun sesaat sebelum waktu Maghrib," kata Sukisno saat dikonfirmasi blokTuban.com.

Pelaku telah berada di ketinggian sekitar 50 meter selama kurang lebih 10 jam. Tidak pelak hal tersebut menyebabkan kakinya mengalami kram. Saat sudah selamat dan menginjak tanah,  lantas ia diperiksa kesehatannya di klinik milik JOB PPEJ.

Sukisno menambahkan, pada akhirnya pihak JOB PPEJ memberikan keputusan yang kemudian diterima Sahroni. Perwakilan perusahaan menyatakan akan memprioritaskan Sahroni mendapat pekerjaan kembali. Namun hal tersebut menunggu adanya lowongan pekerjaan.

Informasi yang diterima dari pihak Polsek Soko perbuatan yang tersebut dilakukan Sahroni secara sengaja dalam keadaan sehat menuntut ingin mendapat pekerjaan dari perusahaan.

"Pada 2013 pelaku pernah melakukan perbuatan yang sama memanjat tower yang sama di JOB PPEJ PAD-A," kata Kapolsek Soko, AKP Yudi Hermawan.

Warga Dusun Mudiharjo, Desa Rahayu, Kecamatan Soko ini masuk ke area CPA dan MUDI PAD A JOB PPEJ dengan cara melompat pagar tembok yang tepat tidak jauh dari rumahnya. Saat berhasil masuk ke dalam lokasi, selanjutnya ia memanjat tower telekomunikasi dengan ketinggian sekitar 60 meter. [dwi/col]