Pengalaman Pertama Jadi Pengibing Anak, Ini Perasaan Waliyul dan Arsyid

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Menjadi pengibing Gebyar Seni Langen Tayub dalam rangka Sedekah Bumi yang digelar di Pesarehan Mbah Dewi Sri Dusun Krasaan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban merupakan pengalaman perdana bagi kali Waliyu dan Arsyid.

Dua anak berumur sekitar 9 tahun itu mengaku, ini merupakan pengalaman pertama mereka menjadi pengibing langen tayub dalam sedekah bumi yang telah menjadi tradisi di desa setempat.

"Baru pertama kali jadi pengibing di acara sedekah bumi," kata Waliyu kepada blokTuban.com, Jumat (21/4/2017).

Ia mengaku, awalnya malu karena ditonton oleh ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Parengan, tapi dengan adanya beberapa teman yang juga menjadi pengibing ia menari sebisanya.

Terpisah Arsyid juga mengatakan hal senada, awalnya dia malu tapi karena ada teman lainnya yang juga jadi pengibing akhirnya dia berupaya untuk menari semampunya. "Awalnya malu," tambah Arsyid.

Sementara itu, panitia penyelenggara Siswanto mengatakan, sudah menjadi tradisi turun-temurun yang mengawali menjadi pengibing Langen Tayub adalah anak-anak yang akrab disebut "Bocah Angon".

"Sejak dari dulu tradisinya sudah begini, dan setelah selesai diberi uang saku" katanya. [hud/col]