Pemasaran Mudah, Tak Ada Generasi Penerus

Kontributor: Haris Irwanto

blokTuban.com - Kabupaten Tuban mempunyai beragam kerajinan, salah satunya anyaman. Salah satu pengerajin anyaman bambu adalah Tasriah yang beralamat di Dusun Pangklangan, Desa Mandirejo, Kecamatan Merkakurak. Wanita 67 tahun itu, memulai usaha anyaman sejak tahun 1982.

Tasriah sudah menghasilkan banyak anyaman bambu, seperti tempat buah, tempat tisu dan sovenir. Masing-masing, dijual dengan harga berbeda. Tempat buah dijual seharga Rp.15000, tempat tisu Rp.30000 dan sovenir dijual Rp.10000

Dalam pembuatan anyaman bambu, melalui beberapa tahapan.Pertama, bambu digergaji menjadi dua bagian. kemudian dipotong menjadi satu ros. Potongan tesebut, diraut sampai tipis mengunakan pisau. Setelah melalui tahap pengeringan di bawah sinar matahari selama setengah hari, atau kalau hujan bisa menghabiskan waktu satu hari, kemudian bambu yang sudah kering diratakan lalu melalui proses pewarnaan menggunakan pewarna batik.

"Untuk membeli anyaman bambu, hanya menerima pesananan di rumah," jelas Tasriah.

Kendala yang dihadapi Tasriah dalam produksi anyaman bambu ini, adalah kurangnya generasi muda dalam melestarikan anyaman karena tergerus zaman.

"Pemasaranya itu mudah tetapi produksinya tidak ada karena generasi muda kurang tertarik," imbuhnya.

Tasriah berharap, agar produksinya lebih banyak dan berkembang dan agar generasi muda ikut membuat anyaman bambu. [ito]

*penulis adalah siswa SMK TJP Tuban, sekarang magang di www.blokTuban.com.