Memprihatinkan, Rumah Penderita Ginjal Bocor Rawan Ambruk

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Saat ini, keluarga Ris Rizki Opiyanto atau Opi, penderita ginjal bocor warga Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban tinggal di rumah kayu berukuran 54 meter persegi dengan kondisi yang memprihatinkan. Penyebabnya, rumah janda beranak tiga itu hampir ambruk.

Kepada blokTuban.com, pemilik rumah sekaligus kepala rumah tangga, Ngatemi menuturkan, rumah yang beralas tanah itu, jika turun hujan membuat dirinya harus mengungsi ke rumah kerabatnya. Pasalnya, sungai yang berada di belakang rumahnya terus menggerus tebing dan membuatnya was-was.

[Baca juga:  Opi, Bocah Penderita Ginjal Bocor Asal Kenduruan ]

"Saat turun hujan saya ketakutan dan harus pergi menginap di rumah kerabat bersama anak saya," terang janda asli Rembang, Jawa Tengah itu, Jum'at (23/12/2016).

Meskipun kondisi tempat tinggal yang ia tempati kurang layak, Ngatemi tetap bersyukur karena rumah tersebut merupakan harta peninggalan suaminya yang meninggal tiga tahun silam.

Menurut Ngatemi, tempat tinggalnya kini terancam roboh. Tebing belakang rumah terus terkikis, sehingga hanya menyisakan beberapa jengkal saja tanah penumpu rumahnya.

"Ini sudah jurang, saat hujan banjir jadi tambah takut, karena tinggal sedikit jarak rumah dengan sungai," kata Ngatemi sembari menunjukan jurang di belakang rumah.

Harapan Ngatemi saat ini, hanya ingin rumah yang ia tempati layak huni. Janda yang bertahun-tahun menjadi buruh ternak kambing milik tetangganya itu juga berkeinginan punya peliharaan sendiri. Menurut dia, usaha itu penting agar kebutuhan rumah tangga dan obat anaknya bisa tercukupi.

"Ya di tempat ini saya merawat tiga anak, sambil menunggu ada tetangga memerintah bekerja, saya juga usaha dengan mencari rumput untuk pakan ternak milik tetangga," imbuhnya.

Dari pantauan blokTuban.com di lapangan menunjukan rumah tinggal janda ibu penderita ginjal bocor (Opi, red) itu kondisinya cukup memprihatinkan. Dengan kondisi bangunan di atas tebing yang curam, saat ini rumah tersebut rawan ambruk. Setiap harinya para penghuni harus tinggal satu atap dengan hewan peliharaannya yang tersekat dengan dinding kayu seadanya. [rof/ito]