Gas Dibeli Gasuma dan BUMD Gresik 13 MMSCFD

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Distribusi gas ikutan yang diproduksi Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tuban yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), tidak hanya untuk sekitar. Namun, sejauh ini telah dibeli oleh PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gresik.

Data yang dihimpun blokTuban.com (blokMedia Group) menyebutkan, dari total gas ikutan sebesar 19,1 Million Matric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas), PT GFI yang mempunyai pengolahan dekat Central Processing Area (CPA) Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, mendapatkan suplai 11 hingga 13 MMSCFD.

"Sedangkan untuk BUMD Gresik hanya membeli gas sebanyak 0,7 sampai 0,8 MMSCFD," kata Field Operations Superintendent JOB P-PEJ, Fauzi Mayanullah.

Selain dijual ke PT GFI dan BUMD Gresik, gas ikutan sejauh ini juga diperuntukkan bagi tenaga listrik di dalam wilayah operasi dan injeksi ke dalam sumur. Sehingga, semakin sedikit yang dibakar melalui flare.

"Bisa dilihat, semakin hari gas bertambah minim yang dibakar. Sebab, kita manfaatkan semaksimal mungkin," sambungnya.

Seperti diketahui, gas ikutan 19,1 MMSCFD berasal dari Lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban sebesar 1,182 MMSCFD. Sedangkan asal Lapangan Sukowati, baik di Pad A yang ada di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan Pad B Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro sebesar 17,982 MMSCFD.

Tahun-tahun sebelumnya, gas ikutan masih di kisaran 20 MMSCFD ke atas, dan bahkan lebih dari angka 30 MMSCFD. Penurunan alamiah tersebut juga terlihat dari produksi minyak mentah yang lebih besar dariapa air. Terdata, sampai awal November 2016 produksi dari dua lapangan sebesar 13.391 barel per hari (BPH). Rinciannya Lapangan Mudi sebesar 966 BPH dan Lapangan Sukowati 12.425 BPH. [nok/lis]