Cangkul Tiongkok Laku Keras di Pasaran

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Saat ini peredaran cangkul produksi Tiongkok di pasaran semakin ramai melebihi cangkul buatan Indonesia. Pasalnya kualitas cangkul Tiongkok dianggap lebih baik. Di pasar Bangilan misalnya, pemilik toko peralatan tani mengaku, dengan melihat kondisi tersebut maka cangkul dalam negeri dapat diprediksi akan hilang dari pasaran.

"Di Bangilan cangkul buatan China cukup banyak peredarannya," ujar Shidiq (45), Sabtu (12/11/2016).

Menurutnya, apabila cangkul lokal bisa memberikan kualitas yang baik, tentu di pasaran laju penjualannya pesat. Namun, kenyataannya lain, cangkul lokal kalah saing secara kualitas dari cangkul impor.

Sementara penjual lain, Takrib (48) mengungkapkan, cangkul buatan Tiongkok beredar cukup lama dan bertahun-tahun. Ia juga mengaku para petani memilih cangkul impor tersebut karena kualitasnya bisa diandalkan.

Meski harus dimodifikasi lagi, cangkul impor cukup diminati. Takrib menjelaskan, harga cangkul impor dijual Rp50.000, namun jika sudah dimodifikasi bisa sampai Rp90.000. Sedangkan cangkul lokal cukup Rp40-50.000 sudah modifikasi.

"Jika digunakan di sawah cangkul Impor harus modifikasi," tandasnya.

Takrib berharap kualitas cangkul dalam negeri bisa lebih baik lagi sehingga bisa berdaya saing. "Kalau bisa lebih bagus tentu petani akan lebih memilih cangkul dalam negeri," tukasnya.[rof/col]