Sunan Bejagung Kidul, Putra Raja Yang Mualaf

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Kusumawardhani, begitulah nama awalnya saat masih berada di lingkungan istana Kerajaan Majapahit dan sebelum memeluk agama islam. Anak dari seorang Raja Majapahit ke IV, Prabu Hayam Wuruk.

Namun siapa sangka anak dari seorang raja yang saat itu nuansa kerajaan masih kental dengan agama hindu berani memeluk agama Islam. Tentu saja pasti sang ayah tak akan merestuinya.

Dialah Sunan Bejagung kidul atau Syekh Hasyim Alamuddin, putra Raja Hayam Wuruk yang dikekang untuk masuk islam.

Keinginannya untuk memeluk agama islam tetap bergelora, meskipun pertentangan dari lingkungan istana kerajaan masih tetap terjadi.

Kusumawardhani, sebelum masuk agama islam dia mencoba berguru kepada Syekh Jumadil Kubro yang masih merupakan ayah dari Syekh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung. Namun, keinginan putra raja itu tidak dipenuhi oleh Syekh Jumadil Kubro, melainkan hanya sebuah arahan yang dia dapat.

Arahan untuk belajar agama islam kepadaa putranya, Kusumawardhani disuruh Syekh Jumadil Kubro untuk menemui Syekh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung. Dengan niat yang tulus, putra raja itu berangkat untuk menemui Kanjeng Sunan Bejagung.

Begitu bertemu Sunan Bejagung, maka Kusumawardhani langsung mempelajari agama islam kepada sang guru. Meski dia berasal dari lingkungan kerajaan, tak membuatnya untuk goyah dalam belajar agama Allah.

Lambat laun, ilmu agamanya semakin baik berkat sang guru karena terus dipelajari hingga benar-benar mendalami, sesudah itu akhirnya dia memantapkan qolbu (hatinya) untuk memeluk agama islam. Mungkin putra raja itu mendapatkan ketenangan saat memeluk islam.

Begitu mahir agamanya, maka Sunan Bejagung mempercayakan padepokannya kepada Kusumawardhani atau Syekh Hasyim Alamuddin, yang saat ini dikenal dengan Sunan bejagung kidul.

Juru Kunci Makam Bejagung Kidul, Mudri, menyatakan bahwa Sunan Bejagung Kidul adalah seorang putra raja yang berniat sungguh-sungguh untuk mempelajari agama islam, dia rela bertemu Kanjeng Sunan Bejagung dan meninggalkan istana untuk belajar agama Allah itu.

"Mungkin niatnya yang sangat tinggi membuatnya terus mempelajari islam, berkat ketulusanya Sunan Bejagung Kidul mendapat gelar sebagai penghulu," kata Mudri kepada blokTuban.com

Lebih lanjut Mudri menjelaskan, semua itu sudah digariskan, jika putra raja itu tidak ditakdirkan untuk menjadi Wali maka tidak akan bisa, darah raja dan darah wali didapatinya sehingga Allah menghendakinya sebagai Wali.

"Begitu dipercaya Sunan Bejagung untuk mengelola padepokan, maka tempat singgahnya disebut sebagai bejagung kidul, sedangkan Sunan bejagung berpindah ke utara yang kini dikenal dengan bejagung lor," pungkasnya.

Makam Syekh Hasyim Alamuddin atau Sunan Bejagung Kidul berada di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Jika ditempuh dari pusat kota Tuban, maka bisa dicapai dengan jarak kurang lebih 2 KM.[nok/ito]