Ngabuburit Ala Anak Muda dengan 'Ngabuburead'

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Sejumlah anak muda yang tergabung dalam 'Gerakan Tuban Menulis', mencoba menyuguhkan hal lain dari kebiasaan warga di bulan ramadan. Mereka menyebutnya dengan Ngabuburead untuk mengganti istilah ngabuburit jelang buka puasa.

Salah seorang anggota Gerakan Tuban Menulis, Alfian Hudan Laksana mengatakan, kegiatan Ngabuburead dilakukan guna mengenalkan masyarakat kembali budaya membaca. Sambil menunggu buka puasa tiba, diisi dengan kegiatan bermanfaat dan menambah wawasan.

Pria yang juga sebagai Seksi Kajian di komunitas menulis tersebut setiap sore menggelar beberapa jumlah buku tepat di depan aula Gor Ranggajaya Anoraga. Sejak pukul empat sore ia sudah stand by untuk melayani warga yang kebetulan menikmati ngabuburit di sekitar lokasi.

Bermacam-macam buku coba ia hadirkan. Dari buku bergenre roman, pengetahuan, sosial dan kesenian ia jajakan di bawah lantai berjajar rapi.

"Kalau ada yang mau meminjam buku dipersilahkan. Yang penting mengisi buku peminjaman sesuai identitas," kata Alfian kepada blokTuban.com.

Setiap sore, lanjut Alfian, selama suasana cerah ia berusaha membuka lapak non kemersial miliknya tersebut. Ia menyediakan diri dan waktu bagi segelintir orang yang menikmati nggabuburit dengan ngabuburead.

Salah seorang peminjam buku di lapak ngabuburead yang ditemui blokTuban.com, Rismaya Zaskia Putri (18), nampak antusias memilah buku. Gadis belia berhijab tersebut sempat menimang-nimang beberapa buah buku.

"Saya sengaja datang dari Desa Pucangan, Kecamatan Montong untuk mengembalikan buku yang beberapa bulan lalu sempat saya pinjam, sekaligus meminjam buku baru," kata Risma, sambil menunjukkan buku dengan sampul berjudul Anak Semua Bangsa.

Risma mengaku, tidak begitu gemar mengisi waktu menjelang buka puasa seperti remaja kebanyakan, yaitu jalan-jalan ke tempat tertentu. Ia lebih menyukai membunuh waktu jelang adzan maghrib dengan membaca buku.

"Membaca bisa menambah wawasan. Saya ingat orang-orang sering bilang, buku jendela dunia," kata gadis yang baru saja menempuh Ujian Nasional (UN) tersebut. [dwi/rom]