Memahani keberagamaan dan menghargaai nilai-nilai perbedaan ahrus dikenalkan dan dikembangkan sejak dini. Opada anak-anak pemahaman keberagaman itu harus dimulai. Sehingga kelak, tumbuh menjadi jiwa yang tolerasan dan menghargai perbedaan.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Tuban, menggelar peringatan hari lahir Pancasila di Monumen Adpada Pancasila, yang berada di Jalan RE. Marthadinata Tuban.
Berbagai rangkaian kegiatan, dalam memperingati Hari Kartini diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Islam Nurul Anwar (Yapina) Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban Minggu (23/4/2017).
Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Peringatan yang merujuk pada lahirnya Raden Ajeng Kartini, 21 April 1879. Kartini hidup pada zaman ketika kekuatan budaya masyarakat sangat permisif memandang perempuan. Zaman ketika budaya feodalisme dan patriaki masih dijunjung tinggi di bumi Nusantara. Zaman ketika perempuan harus menanggung “double colonisation” (Kirsten Holst Petersen & Anna Rutherford, Beginning Postcolonialism, 2008). Penjajahan dari bangsa asing dan penjajahan dari bangsa sendiri yakni budaya patriaki.