Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, mulai surut subuh pagi tadi. Diketahui, banjir terjadi karena intensitas hujan yang sangat deras juga luapan dari Kali Kening yang bermuara di Bengawan Solo.
Dalam rangkaian acara bertajuk Gema Ramadan, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tuban menggelar Latihan Kader Utama (Lakut). Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Nahdlotul Ulama (SMPNU) Hidayatul Ulum Desa Talun, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
Angin puting beliung berpeluang terjadi di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Tuban. Sebagai dampak angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan laut utara.
Traffic Light atau lampu merah di perempatan Polres Tuban mengalami pemadaman, Selasa (14/6/2016). Diperkirakan pemadaman terjadi bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur Kota Tuban sekitar pukul 12.30 WIB.
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Perikanan Dan Kelautan, telah mengeluarkan program pengadaan Kartu Nelayan. Dalam program ini, setidaknya akan ada capaian 8000 Nelayan yang akan mendapatkan kartu tersebut.
Gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan laut utara, di Kabupaten Tuban, sudah terjadi sejak satu minggu terakhir. Selama itu pula, nyaris semua nelayan tidak bisa melaut. Apabila terpaksa, mereka hanya mencari ikan di pinggiran pantai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, mengaku sudah menerjunkan petugas untuk meninjau keberadaan trotoar dan tanggul penahan ombak di Jalan Re Martadinata, Kabupaten Tuban. Diketahui, trotoar yang terkenal sebagai kawasan gerdu laut itu ambrol akibat terkena abrasi, Sabtu (11/6/2016).
Gelombang tinggi yang terjadi di laut utara Kabupaten Tuban mulai membawa dampak. Hari ini, Sabtu (11/6/2016), trotoar di Jalan Re Martadinata, atau lebih terkenal dengan sebutan Gerdu Laut, Kabupaten Tuban, terkena abrasi hingga beberapa meter.
Tanah seluas satu lapangan sepak bola, terlihat asri dikelilingi pohon besar. Tanah tersebut disekat menggunakan bangunan batu dan terdiri beberapa bagian. Sekat pertama diperuntukkan untuk bangunan Masjid, kemudian sekat kedua ada di sisi kanan Masjid dipergunakan sebagai kompleks pemakaman warga, dan sekat terakhir berada tepat di belakang Masjid, merupakan kompleks yang dipercayai sebagai makam salah satu tokoh penyebar agama Islam di pulau Jawa.
