Laka Tunggal, 1 Meninggal 1 Luka Berat
Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan raya Tuban-Merakurak, tepatnya di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Jumat (1/9/2017), pukul 10.15 WIB.
Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan raya Tuban-Merakurak, tepatnya di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Jumat (1/9/2017), pukul 10.15 WIB.
Suara takbir menggema di langit Sidodadi, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Kamis (31/8/2017) petang. Dengan berjalan kaki, warga membawa obor mengelilingi kampung kompak menyerukan takbir, menandai malam Idul Adha 1438 Hijriyah.
Sebagai tempat pusat pengendali pemerintahan dan militer, Desa Temayang mempunyai peranan penting dalam kedudukannya dan menentukan bagi keberhasilan perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara dan bagsa, khususnya bagi Wehreise Brigade Ronggolawe.
PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menargetkan produksi minyak 1830 barel per hari (bph) di tahun 2017. Target tersebut di topang dari lapangan minyak yang adi di tiga Kabupaten (Tuban, Bojonegoro, Blora).
Seorang ibu dan anak dilarikan ke rumah sakit setelah terlibat tabrakan keras di jalan padat penduduk, Latsari Gang II Tuban, Rabu (30/8/2017). Kecelakaan di jalan masuk gang itu melibatkan motor Vario Nopol S-4045-EW dengan motor GL Max Nopol S-4778-HD.
Setelah peristiwa cepat yang terjadi di Sumodikaran, yakni 100 pasukan gerilya belum berhasil melumpuhkan 5 serdadu yang melintas, pada bulan Mei 1949, seksi Dihar dan Supandi mengadakan pertemuan di Wedi.
Hotel resort Tuban tropis dipermasalahkan oleh LSM Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), karena dinilai belum memiliki izin pengolahan limbah.
Kepala Desa Prambonwetan, Suratni, gugur ketika memimpin penghadangan pasukan Belanda di wilayah utara Rengel pada 17 Juli 1949. Selama Agresi Militer Belanda ke II di Tuban, Prambonwetan merupakan daerah penting yang selalu ramai lalu lintas pasukan gerilya.
LSM Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), selaku pelapor terkait beberapa perizinan hotel resort Tuban tropis yang dinilai belum lengkap mengungkapkan, bahwa pihak hotel baru mengurus izin yang dipermasalahkan.
Pagi setelah waktu Subuh, 23 Februari 1949, pasukan Letda Soetjipto yang sedang beristirahat di rumah Sadir, seorang tokoh masyarakat di Senori dikejutkan dengan informasi: pasukan Belanda sudah masuk wilayah Kecamatan Senori dengan personil dan senjata lengkap.