Jual Beli Belalang, Ibu Muda Asal Parengan Untung Jutaan Rupiah
Belalang tak selamanya jadi ancaman yang merugikan masyarakat, terutama para petani. Sehingga mengakibatkan sebagian orang antipati dengan hewan hama tersebut.
Belalang tak selamanya jadi ancaman yang merugikan masyarakat, terutama para petani. Sehingga mengakibatkan sebagian orang antipati dengan hewan hama tersebut.
Selain wisata alam pemandangan desa yang menakjubkan, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko juga memiliki tempat belajar berbahasa yang sering disebut Pondok Bahasa Seribudua, Rabu (10/1/2018).
Sekolah jurnalistik yang digelar Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) bekerjasama dengan Ronggolawe Press Solidarity (RPS) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kenduruan memasuki hari kedua, Kamis (22/11/2017).
Jurnalistik adalah salah satu cabang keilmuan yang mempelajari bagaimana informasi digali dan disebarluaskan ke publik. Di era sekarang, mempelajari ilmu jurnalistik tidak hanya diperlukan bagi orang-orang yang bekerja di surat kabar (media), tapi juga diperlukan oleh profesi-profesi lain.
Sejak Agustus 2016, sumur Gegunung Belanda (GGNB) yang dikelola Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) Tuban menunjukan hasil yang cukup positif. Pasalnya, hingga kini sumur tua yang ada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban itu, setiap pekannya mampu memproduksi 15 ribu liter minyak mentah.
Maraknya pasar modern atau minimarket di beberapa daerah di Tanah Air, berdampak pada matinya pelaku usaha kecil. Realitas tersebut seperti gurita yang mencengkeram ekonomi masyarakat lemah. Karena itu, diperlukan adanya gerakan nyata belanja di warung tetangga.
Pusat Belajar Guru Tuban (PBGT), merupakan institusi akademik yang didirikan untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada guru, dalam meningkatkan kemampuan mengajar dan mengembangkan keprofesionalisme guru yang berkelanjutan.
Sebagai tempat pusat pengendali pemerintahan dan militer, Desa Temayang mempunyai peranan penting dalam kedudukannya dan menentukan bagi keberhasilan perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara dan bagsa, khususnya bagi Wehreise Brigade Ronggolawe.
Setelah peristiwa cepat yang terjadi di Sumodikaran, yakni 100 pasukan gerilya belum berhasil melumpuhkan 5 serdadu yang melintas, pada bulan Mei 1949, seksi Dihar dan Supandi mengadakan pertemuan di Wedi.
Kepala Desa Prambonwetan, Suratni, gugur ketika memimpin penghadangan pasukan Belanda di wilayah utara Rengel pada 17 Juli 1949. Selama Agresi Militer Belanda ke II di Tuban, Prambonwetan merupakan daerah penting yang selalu ramai lalu lintas pasukan gerilya.