Guru Tetap Dibutuhkan, AI Tidak Bisa Gantikan Peran Pengajar dalam Pendidikan Akhlak

Reporter : Moch. Nur Rofiq 

blokTuban.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, menekankan pentingnya mengimbangi kemampuan teknologi dengan keluhuran akhlak, Kamis (19/12/2024). 

Menurutnya, kecakapan dalam teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), harus dibarengi dengan moral yang luhur sebagai bekal menghadapi tantangan dunia.  

Umi menyebut, meskipun AI dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan, perannya tidak bisa menggantikan guru. 

“Di sekolah atau madrasah, siswa tetap membutuhkan guru, karena hanya guru yang dapat mengajarkan akhlak, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan,” jelas Umi saat menutup acara Pelatihan Pemanfaatan AI bagi Pelajar di Madrasah Aliyah (MA) Al Hidayah, Kecamatan Jenu, Tuban.  

Pelatihan yang berlangsung Senin (16/12/2024) tersebut diselenggarakan oleh Ronggolawe Press Solidarity (RPS) dengan dukungan sejumlah perusahaan di Kecamatan Jenu. 

Kegiatan ini diikuti oleh 40 siswa perwakilan dari SMA, MA, dan SMK di wilayah tersebut.  

Umi Kulsum menyampaikan apresiasinya kepada RPS atas kepedulian mereka terhadap generasi muda. 

Dia berharap pelatihan ini meningkatkan kompetensi siswa dalam memanfaatkan teknologi AI secara bijak. 

Umi juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan IT bagi tenaga pendidik. 

“Kami dari Kemenag siap berkolaborasi dengan RPS untuk mendukung digitalisasi pendidikan, agar guru dapat memanfaatkan teknologi secara optimal, bukan sekadar untuk hal-hal ringan seperti TikTok,” tegasnya.  

Ketua RPS, Khoirul Huda, dalam pembukaan pelatihan, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak MA Al Hidayah dan perusahaan-perusahaan pendukung kegiatan. 

Ia menjelaskan bahwa AI dipilih sebagai materi pelatihan karena memiliki potensi besar sebagai media edukasi. 

Namun, ia juga mengingatkan peserta untuk bijak memanfaatkan teknologi ini.  

“AI ibarat pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar, ia menjadi alat bantu yang bermanfaat. Namun, pemanfaatan yang salah dapat berdampak buruk, seperti membuat siswa malas belajar,” jelas Huda. 

Dia berharap pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa untuk menggunakan AI sebagai alat bantu dalam belajar, bukan sebagai pengganti usaha mereka sendiri.  

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala MA Al Hidayah Mokhamad Hisyam, serta perwakilan dari PLN Indonesia Power, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Pertamina Rosneft, dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). [Rul/Ali]