Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Menurut ajaran Islam pemimpin harus memiliki beberapa kriteria tertentu. Belajar dari Rasulullah SAW, kriteria seorang pemimpin melibatkan sifat-sifat seperti adil, amanah (tepercaya), bijaksana, tawadhu (rendah hati), dan memiliki kepedulian terhadap kebutuhan umat.
Pemimpin juga diharapkan untuk memimpin dengan mengikuti prinsip-prinsip keadilan, menegakkan hukum Islam, dan memberikan perlindungan kepada warganya. Rasulullah sendiri sering menunjukkan contoh kepemimpinan yang adil dan penuh kasih sayang selama masa hidupnya.
Melalui Al-Qur'an, Allah SWT berfirman tentang perintah menaati Ulil Amri atau pemimpin. Sebagaimana termaktub dalam surat An-Nisa Ayat 59,
يَٰٓأَيّÙهَا ٱلَّذÙينَ ءَامَنÙوٓا۟ Ø£ÙŽØ·ÙيعÙوا۟ ٱللَّهَ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ·ÙيعÙوا۟ ٱلرَّسÙولَ ÙˆÙŽØ£ÙÙˆÛŸÙ„ÙÙ‰ ٱلْأَمْر٠مÙنكÙمْ Û– ÙÙŽØ¥ÙÙ† تَنَٰزَعْتÙمْ ÙÙÙ‰ شَىْء٠ÙَرÙدّÙوه٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ ٱللَّه٠وَٱلرَّسÙول٠إÙÙ† ÙƒÙنتÙمْ تÙؤْمÙÙ†Ùونَ بÙٱللَّه٠وَٱلْيَوْم٠ٱلْءَاخÙر٠ۚ ذَٰلÙÙƒÙŽ خَيْرٌ ÙˆÙŽØ£ÙŽØْسَن٠تَأْوÙيلًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Sementara itu kepemimpinan dari sisi hadist, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah menegaskan salah satu sahabatnya untuk tidak meminta jabatan, ucapan ini terekam dalam hadis riwayat al-Bukhari:
عَنْ عَبْد٠الرَّØْمَن٠بْن٠سَمÙرَةَ قَالَ قَالَ Ù„ÙÙŠ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ الرَّØْمَن٠بْنَ سَمÙرَةَ لَا تَسْأَلْ الْإÙمَارَةَ ÙÙŽØ¥Ùنَّكَ Ø¥Ùنْ Ø£ÙعْطÙيتَهَا عَنْ مَسْأَلَة٠وÙÙƒÙلْتَ Ø¥Ùلَيْهَا ÙˆÙŽØ¥Ùنْ Ø£ÙعْطÙيتَهَا عَنْ غَيْر٠مَسْأَلَة٠أÙعÙنْتَ عَلَيْهَا ÙˆÙŽØ¥Ùذَا ØÙŽÙ„ÙŽÙْتَ عَلَى ÙŠÙŽÙ…Ùين٠Ùَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا Ù…Ùنْهَا ÙÙŽÙƒÙŽÙÙ‘Ùرْ عَنْ ÙŠÙŽÙ…ÙينÙÙƒÙŽ وَأْت٠الَّذÙÙŠ Ù‡ÙÙˆÙŽ خَيْرٌ
Artinya: “Dari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).
Pemimpin yang Ideal berkaca pada Rasulullah SAW diantaranya:
1. Pemimpin yang Jujur
Pemimpin yang Sidiq memiliki arti jujur yang dalam arti yang luas berintegritas. Sidiq bukan sekedar jujur tetapi dalam diri seorang pemimpin memiliki sikap yang tegas sesuai dengan apa yang diucapkan dan dipikirkan dan dilakukan dan selalu berpihak pada kebenaran.
2. Pemimpin yang Amanah
Seorang pemimpin haruslah bersikap amanah dan tidak curang.
Pemimpin yang bisa dipercaya adalah mereka yang mampu mengarahkan timnya sesuai visi dan misi, memotivasi tim untuk maju bersama, bertanggung jawab, serta berintegritas.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pemimpin yang curang tidak Allah masukkan ke dalam surga.
ماَ Ù…Ùنْ عَبْد٠يَسْتَرْعÙيْه٠اللَّه٠رَعÙيَّةً، ÙŠÙŽÙ…Ùوْت٠يَوْمَ ÙŠÙŽÙ…ÙوْتÙØŒ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ غَاشٌّ Ù„ÙرَعÙيَّتÙÙ‡ÙØŒ Ø¥Ùلاَّ Øَرَّمَ اللَّه٠عَلَيْه٠الْجَنَّةَ
Artinya: "Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
3. Pemimpin yang Bertanggung Jawab
Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ عَبْد٠اللَّه٠بْن٠عÙمَرَ رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْهÙمَا أَنَّ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا ÙƒÙلّÙÙƒÙمْ رَاع٠وَكÙلّÙÙƒÙمْ مَسْئÙولٌ عَنْ رَعÙيَّتÙÙ‡Ù ÙَالْإÙمَام٠الَّذÙÙŠ عَلَى النَّاس٠رَاع٠وَهÙÙˆÙŽ مَسْئÙولٌ عَنْ رَعÙيَّتÙه٠وَالرَّجÙل٠رَاع٠عَلَى أَهْل٠بَيْتÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ مَسْئÙولٌ عَنْ رَعÙيَّتÙه٠وَالْمَرْأَة٠رَاعÙÙŠÙŽØ©ÙŒ عَلَى أَهْل٠بَيْت٠زَوْجÙهَا وَوَلَدÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ‡ÙÙŠÙŽ مَسْئÙولَةٌ عَنْهÙمْ وَعَبْد٠الرَّجÙل٠رَاع٠عَلَى مَال٠سَيّÙدÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ مَسْئÙولٌ عَنْه٠أَلَا ÙÙŽÙƒÙلّÙÙƒÙمْ رَاع٠وَكÙلّÙÙƒÙمْ مَسْئÙولٌ عَنْ رَعÙيَّتÙÙ‡Ù
Artinya: "Dari 'Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."
4. Pemimpin yang Ahli dan Cerdas
Seorang pemimpin haruslah orang yang ahli dan cerdas. Keahlian ini meliputi berbagai hal, termasuk menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang, baik kemananan, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Sebagai seorang pemimpin harus berani melakukan sebuah kreasi, karena itu sebagai seorang pemimpin harus memiliki sebuah kecerdasan, sehingga mampu melaksanakan sebuah tanggung jawab atas kepemimpinnnya
5. Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai Rakyat
Kemudian kriteria pemimpin selanjutnya yaitu yang dicintai dan mencintai rakyatnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Ø®Ùيار٠أئÙمَّتÙÙƒÙم٠الَّذÙينَ تÙØÙبّÙونَهÙمْ ويÙØÙبّÙونَكÙمْ، ويÙصَلّÙونَ علَيْكÙÙ… وتÙصَلّÙونَ عليهم، وشÙرار٠أئÙمَّتÙÙƒÙم٠الَّذÙينَ تÙبْغÙضÙونَهÙمْ ويÙبْغÙضÙونَكÙمْ، وتَلْعَنÙونَهÙمْ ويَلْعَنÙونَكÙمْ
Artinya: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian." (Hadits riwayat Imam Muslim).
Demikian 4 kriteria pemimpin ideal yang dapat dilihat pada diri Rasulullah SAW.
Temukan konten blokTuban.com lainnya di GOOGLE NEWS