Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Bagi umat muslim ketika memasuki bulan Dzulhijjah dianjurkan melaksanakan puasa sunnah dari tanggal 1 hingga 10.
Dalam hadits riwayat Ibnu Hajar (w. 1449 M) dalam Fath al-Bârî yang dikutip dari Nu Online menjelaskan, keistimewaan sepuluh hari pertama tersebut disebabkan pada hari itu terkumpul ibadah-ibadah utama, yaitu shalat, puasa, sedekah, dan haji. Sesuatu yang tidak ditemukan di bulan lain. (Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, juz 3, h. 390).
Rasulullah ï·º bersabda,
مَا Ù…Ùنْ أَيَّام٠الْعَمَل٠الصَّالÙØÙ ÙÙيهَا Ø£ÙŽØَبّ٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ الله٠مÙنْ هٰذÙه٠الأَيَّامÙ. يَعْنÙيْ أَيَّامَ الْعَشْرÙ. قَالÙوا يَا رَسÙولَ الله٠وَلَا الْجÙهَاد٠ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللّٰه٠قَالَ وَلَا الْجÙهَاد٠ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللّٰه٠إÙلَّا رَجÙÙ„ÙŒ خَرَجَ بÙÙ†ÙŽÙْسÙه٠وَمَالÙÙ‡Ù Ùَلَمْ يَرْجÙعْ Ù…Ùنْ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ بÙشَيْءÙ
Artinya: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”
Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah.
Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah
نَوَيْت٠صَوْمَ هٰذَا اليَوْم٠عَنْ أَدَاء٠شَهْر٠ذÙيْ الْØÙجَّة٠سÙنَّةً Ù„Ùلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
نَوَيْت٠صَوْمَ هٰذَا اليَوْم٠عَنْ أَدَاء٠تَرْوÙÙŠÙŽØ©ÙŽ سÙنَّةً Ù„Ùلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْت٠صَوْمَ هٰذَا اليَوْم٠عَنْ أَدَاءÙعَرَÙÙŽØ©ÙŽ سÙنَّةً Ù„Ùلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
1. Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah ï·º bersabda,
مَا Ù…Ùنْ أَيَّام٠أَØَبَّ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ اللّٰه٠أَنْ ÙŠÙتَعَبَّدَ Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙÙيْهَا Ù…Ùنْ عَشْر٠ذÙÙŠ الْØÙجَّة٠يَعْدÙل٠صÙيَام٠كÙلّ٠يَوْم٠مÙنْهَا بÙصÙيَام٠سَنَة٠وَقÙيَام٠كÙلّ٠لَيْلَة٠مÙنْهَا بÙÙ‚Ùيَام٠لَيْلَة٠الْقَدْرÙ
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi). Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).
2. Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah ï·º bersabda:
صÙيَام٠يَوْم٠عَرَÙÙŽØ©ÙŽ Ø£ÙŽØْتَسÙب٠عَلَى الله٠أَنْ ÙŠÙÙƒÙŽÙÙّرَ السَّنَةَ الَّتÙÙŠ قَبْلَه٠وَالسَّنَةَ الَّتÙÙŠ بَعْدَه٠وَصÙيَام٠يَوْم٠عَاشÙوْرَاءَ Ø£ÙŽØْتَسÙب٠عَلَى الله٠أَنْ ÙŠÙÙƒÙŽÙÙّرَ السَّنَةَ الَّتÙيْ قَبْلَهÙ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim). Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
3. Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah ï·º bersabda:
مَا Ù…Ùنْ يَوْم٠أَكْثَرَ Ù…Ùنْ أَنْ ÙŠÙعْتÙÙ‚ÙŽ اللَّه٠ÙÙيه٠عَبْدًا Ù…ÙÙ†ÙŽ النَّار٠مÙنْ يَوْم٠عَرَÙÙŽØ©ÙŽØŒ ÙˆÙŽØ¥Ùنَّه٠لَيَدْنÙÙˆ Ø«Ùمَّ ÙŠÙبَاهÙÙ‰ بÙÙ‡Ùم٠الْمَلاَئÙÙƒÙŽØ©ÙŽ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙ: مَا أَرَادَ هَؤÙلاَءÙØŸ
Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS