Syekh Ahmad Mutamakkin Punya Peninggalan Tempat Peci dan Asbak Batu di Tuban

Reporter : Muhammad Nurkholis

 

blokTuban.com – Di tahun 1977 Dusun Winong Desa Sugiharjo Kecamatan/Kabupaten Tuban diterjang oleh banjir bandang, namun ada salah satu bangunan yang tidak mengalami kerusakan sama sekali.

Bahkan banjir tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga saat itu hanyut, terseret arus air yang menjadikan masyarakat sekitar harus direlokasi di daerah yang memiliki dataran lebih tinggi.

Menurut Sekretaris Desa Sugiharjo Sudarmoko (39) dari cerita yang ia peroleh dari orang tuanya dulu, bahwa saat itu di Tahun 1977 ratusan rumah warga Dusun Winong hanyut terseret oleh derasnya aliran air dari banjir bandang tersebut. Namun ada satu bangunan yang terbuat dari kayu dengan ukuran tidak terlalu besar beratapkan welit, tidak mengalami kerusakan sama sekali diterjang banjir tersebut.

“Saat itu ada banjir besar namun ada salah satu bangunan yang dilihat hanya sebuah bangunan kecil reot dan beratapkan welit, namun saat diterjang banjir tidak mengalami kerusakan,” ujar Sekretaris Desa Sugiharjo Sudarmoko (39) kepada blokTuban.com, Senin (27/02/2023).

Bangunan tersebut ternyata adalah peninggalan dari Syekh Ahmad Mutamakkin yang dikenal juga dengan nama Ki Cebolek dan masyarakat sekitar lebih sering menyebut dengan panggilan Mbah Mutamakkin.

Menurut Sudarmoko bangunan tersebut adalah sebuah bangunan yang dipergunakan oleh Mbah Mutamakkin untuk beristirahat ketika beliau sedang singgah di Kabupaten Tuban, dan saat itu di samping tempat persinggahannya juga terdapat sebuah masjid yang ia gunakan untuk sholat.

Dari cerita tutur masyarakat, diperkirakan saat itu Mbah Mutamakkin singgah di Kabupaten Tuban hanya beberapa hari saja. Karena saat itu ada sebuah pertemuan yang dihadiri Mbah Mutamakkin di Tuban.

Sayang dengan adanya pembangunan, masjid Karomah yang digunakan Mbah Mutamakkin sholat dulu. Menjadikan tempat persinggahannya dirobohkan dan saat ini sudah tidak ada lagi.

Pada masa sekarang ternyata masih ada dua peninggalan Mbah Mutamakkin yang masih terjaga yaitu sebuah kayu untuk menaruh sebuah peci dan sebuah batu yang dipergunakan sebagai asbak.

Peninggalan Syekh Ahmad Mutamakkin berupa tempat peci dari kayu dan asbak batu tersimpan rapi di Masjid Karomah. (bloktuban/nur)

“Masih terdapat dua peninggalan dari Mbah Mutamakkin yaitu tempat peci dan tempat asbak yang di simpan di masjid,” tambahnya.

Selain itu ia juga menambahkan bahwa Dusun Winong Desa Sugiharjo juga memiliki sebuah kedekatan dengan Desa Kajen Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, karena sosok Mbah Mutamakkin.

“Biasanya jika orang Sugiharjo ketika berziarah pasti mampir di Kajen begitupun orang Kajen akan berkunjung di masjid Karomah yang berada di Sugiharjo,” ujarnya.

Reporter blok Tuban mencoba mengkonfirmasi salah satu warga yang berusia lebih dari 50 tahun. Apakah benar di tahun 1977 pernah terjadi sebuah banjir bandang.

Dan dari salah satu warga yang bernama Warkidin (80), membenarkan bahwasanya pada tahun 1977 telah terjadi sebuah banjir bandang yang menghilangkan beberapa rumah warga

“Benar Mas dulu ada banjir besar yang melanda Desa Sugiharjo saat itu rumah saya juga terdampak,” bebernya.

Iya juga membenarkan bahwa saat itu rumah peninggalan dari Mbah Mutamakkin tidak rusak sama sekali diterjang oleh banjir yang ada saat itu. [Nur/Dwi]

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS