Gerakan Revolusi Mental Atasi ‘Krisis’ di Indonesia

Oleh : Audina Aura Sarie

blokTuban.com - Pada zaman modern ini banyak ditemukan masalah dalam kehidupan yang semakin meningkat setiap saat. Terutama permasalahan pada moral dan akhlak. 

Dapat kita saksikan langsung maupun melalui media-media massa yang telah ada, bagaimana keadaan bangsa Indonesia dengan berbagai permasalahannya. Dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa bahkan tua pun banyak yang mengalami kasus permasalahan dalam moral dan akhlak. 

Bahkan banyak tokok-tokoh masyarakat dan negara, serta orang-orang penting lainnya yang mengalami krisis moral dan akhlak.

Krisis moral sendiri berasal dari rendahnya akhlak pribadi manusia itu sendiri. Tidak hanya akhlak namun etika juga dapat berpengaruh dalam sisi moral setiap pribadi manusia. 

Jika pribadi masyarakat Indonesia mengalami krisis moral dan akhlak dapat dipastikan akan terjadi kehancuran moral yang menyeluruh pada negara Indonesia ini. Namun, Bangsa Indonesia pada era ini sudah terlalu banyak menerapkan kegiatan berbangsa dan bernegara secara tidak jujur, dan tidak berorientasi pada norma sehingga karakter-karakter bangsa Indonesia yang kental mulai luntur. 

Sebagai contoh, banyak masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat serta negara yang melakukan tindakan yang tidak senonoh seperti korupsi, tindak asusila, tindak kriminal dan masih banyak tindakan yang lainnya.

Krisis moral dan akhlak tersebut bukan hanya berdampak ke bangsa Indonesia saja, namun dapat berdampak juga pada hubungan Indonesia dengan negara-negara lainnya. Di samping itu, masyarakat yang mulai kehilangan semangat kerja keras, daya saing yang lemah, serta kreativitas dan sifat inovatif yang mulai memudar akan membuat perekonomian bangsa Indonesia tertinggal jauh dari negara lainnya. 

Selain krisis moral dan akhlak, masyarakat Indonesia sendiri banyak yang mengalami krisis identitas. Krisis identitas yang tercipta dari masyarakat itu sendiri menjadikan ciri dan jati diri bangsa Indonesia yang mulai berkurang.

Sehingga kekhawatiran dan kesadaran akan rasa cinta terhadap bangsa akan semakin turun yang akan membuat bangsa dan negara ini akan runtuh dengan sendirinya. Dengan demikian perlu diadakan pergerakan yang dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan yang baru untuk mewujudkan negara yang berkarakter. 

Gerakan-gerakan tersebut dapat dimulai dengan perbaikan moral setiap pribadi masyarakat Indonesia, contohnya adalah Gerakan Revolusi Mental. Gerakan tersebut dapat dimulai dari tokoh-tokoh masyarakat maupun negara sebagai panutan  masyarakat Indonesia. 

Jika ada upaya untuk Gerakan Revolusi Mental diharapkan moral dan akhlak masyarakat bangsa Indonesia dapat kembali merdeka dan berkarakter. Jiwa yang merdeka akan terbentuk jika setiap individu mampu mengubah pikiran, sikap, dan perilaku agar dapat mengarah pada kemajuan dan mampu membuat Indonesia menjadi negara maju yang siap bersaing dengan negara maju lainnya. [*]

 

 

Penulis adalah mahasiswi aktif dari Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Teknologi Pangan.

 

 

Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS