Terkait Kasus Penembakan Brigadir J, Ansor Jatim: Stop Bikin Gaduh di Sosial Media

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Ansor Jatim melalui Analis Intelijen Cyber, Zulham Akhmad Mubarrok mengimbau semua pihak agar menstop kegaduhan yang dilakukan di sosial media terkait kasus penembakan yang berujung hilangnya nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Zulham meyatakan sudah waktunya perang opini di ruang publik seperti di beberapa platform sosial media untuk dihentikan. "Proses investigasi Komnas HAM saya kira adalah jalan tengah bagi kegaduhan asumsi dan opini yang konspiratif. Sebaiknya semua menahan diri karena ini sudah menimbulkan persekusi sosial media,” ujar Zulham. 

 Tim Cyber Ansor Jatim telah melakukan patroli siber si sosial media. Didapati sejumlah pihak tertentu hendak menurunkan citra Polri di tengah penyelidikan kasus tersebut. Sebab melalui media sosial membangun presepsi yang menyebabkan elit polik Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit terjebak di dalam konflik.

"Harus ada sikap strategis dari lembaga terkait untuk meredamnya demi kebaikan bersama dan demi NKRI,” ujar Pria yang juga Penasihat Komunitas Surabaya Black Hat (SBH) itu. 

Penggiringan presepsi ini menurut Zulham telah melenceng dari perkara utama, yakni desakan untuk menonaktifkan Polda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang sempat viral memeluk Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.

Diketahui keduanya merupakan Satgasus Merah Putih yang dibentuk untuk bekerja mengungkap perkara besar yang menyita perhatian publik. Satgasus Merah Putih ini termasuk polisi pekerja yang berhasil mengungkapkan ribuan kasus penting. 

"Ini harus menjadi catatan publik bahwa ada potensi kepentingan untuk merobohkan karya nyata Polri secara utuh,” ujar Zulham. 

Banyanknya narasi yang bernuansa konspiratif mengundang orang yang berpotensi mengaburkan kasus ini. Terlebih pernyataan pengacara baik dari pihak keluarga Brigadir J maupun dari Pihak istri Irjen Sambo memicu publik berspekulasi

Hingga muncul beberapa spekulasi diantaranya penembakan terjadi karena motif perselingkuhan ataupun motif Birgadir J sengaja disingkirkan karena memegang informasi rahasia dan narasi lain yang merugikan institusi Polri. 

“Sudah waktunya semua bersikap dewasa dan menunggu hasil investigasi Komnas HAM,” pungkasnya

 

Beberapa diantara kasus perkara besar yang berhasil diungkap Satgasus Merah Putih adalah 

1. Pengungkapan jaringan narkotika internasional 1 ton sabu pada 2017 di Anyer

2. Pengungkapan 821 Kg Sabu di Pelabuhan Ratu Serang Banten Mei 2020 3

3. Pengungkapan 400 kg sabu di Sukabumi Juni 2020

4. Pengungkapan 300 kg Sabu di Kalimantan Selatan 

5. Pengungkapan 200 kg Sabu Desember 2020 di Petamburan Jakarta Pusat

6. Pengungkapan 2,5 ton sabu di Meulaboh Aceh Barat pada April 2021

 

 

Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS