Sehari Dilalui 400 Truk, Pemkab Anggarkan APBD 2022 Rp4,9 Milyar untuk Jalan Ahmad Yani Rengel

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Jalan Ahmad Yani penghubung Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro belakangan viral di sosial media. Pengguna jalan dan masyarakat mengeluhkan banyak lubang jalan yang membahayakan. 

Untuk memberikan tanda jalan lubang dan sebagai bentuk protes jalan rusak, warga setempat sempat menanam tanaman pisang di tengah jalan. Pohon pisang tersebut akhirnya dipindah, dan Pemerintah Kabupaten Tuban langsung meresponnya. 

Kepala Dinas PUPR, PRKP Tuban, Agung Supriyadi mengatakan, Jalan Ahmad Yani tersebut masuk ruas Rengel-Gemblo dan masuk perencanaan perbaikan di tahun 2022 ini. Pemkab telah mengalokasikan APBD 2022 sebesar Rp4,9 miliar untuk jalan yang dikeluhkan warga itu. 

Baca berita terkait: Ruas Jalan Rengel-Kanor Rusak, Bikin Pemotor Jatuh

"Itu masuk ruas jalan Rengel - Gemblo, tahun ini sudah masuk di APBD 2022 senilai Rp. 4,9 Milyar," ujar Agung Supriyadi ketika dihubungi blokTuban.com, Jumat (27/5/2022). 

Agung menambahkan, bahwa saat ini sudah masuk proses lelang, dan mudah-mudahan bulan depan sudah dapat dilaksanakan fisik konstruksinya. Ia juga meminta warga dan pengguna jalan untuk bersabar, karena untuk perbaikan jalan butuh proses perencanaan yang matang. 

Informasi yang dhimpun dari lapangan, bahwa jalan mulai rusak setelah diresmikannya jembatan Kanor-Rengel (KaRe). Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan truk bermuatan batu kapur yang lewat jalan ini.

Pantauan blokTuban.com di lapangan, pada ruas jalan yang rusak digenangi air keruh berwarna coklat. Jalan yang diuruk pedel ini tidak aman bagi pengendara motor.

"Kondisi sehabis hujan jalanan penuh genangan air, licin dan dipenuhi oleh lumpur. Terhitung ada 10 orang yang jatuh setiap harinya," ujar Andre (30) warga sekitar. 

Camat Rengel Eko Wardoyo saat dikonfirmasi membenarkan penyebab jalan rusak akibat adanya jembatan KaRe. Kondisi jalan yang rusak kurang lebih 1 Kilometer (Km).

"Karena intensitas kendaraan yang melintasi jalan Ahmad Yani sendiri mencapai 400 truk bermuatan batu kapur setiap harinya,” ujarnya.

Sementara itu, jalan yang berlubang akan ditambal dengan tanah pedel 2 rit. Selain itu, sesuai kapasitasnya semestinya diperuntukan untuk kendaraan roda 4 dan roda 2 bukan kendaraan roda 6.

Padatnya lalu lintas di Jalan Ahmad Yani meningkat, seiring dengan ditutupnya Jembatan Glendeng sejak 21 Mei 2020 kemarin. Untuk bisa ke Bojonegoro, pengguna jalan dari arah Tuban selain melintasi pertigaan Ponco juga dapat lewat Jembatan KaRe. [Ali]