Banyak Narkoba Berkedok Makanan, Babinsa Kebomlati Imbau Anak Tidak Jajan Permen Sembarangan

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Beberapa tahun belakangan ini, marak peredaran permen yang diduga mengandung zat adiktif berbahaya (narkoba) di Indonesia. Menanggapi hal itu, Babinsa Kebomlati Koramil 0811/06 Plumpang, Serka Pandai Edi saat memberikan edukasi kepada siswa KB Kusuma Bangsa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. 

Babinsa langsung memberikan imbauan kepada anak-anak di sekolah, agar tidak jajan permen sembarangan. Tujuannya untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, yang bisa merusak masa depan anak dan generasi bangsa.   

“Anak-anak ini sangat rentan, nanti itu yang paling diwaspadai. Generasi yang banyak saat ini dan masuknya di anak-anak,” jelas Serka pandai Edi kepada reportert blokTuban.com, Kamis (24/3/2022)

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Edi ini juga meminta kepada pendidik agar menginformasikan kepada seluruh murid dan orang tua, agar melatih anak-anaknya untuk tidak membeli jajan sembarangan yang beredar di luar sekolah. 

Sekaligus mengimbau kepada anak-anak agar tidak menerima permen atau makanan dari orang yang tidak dikenal. Sebab, dikhawatirkan makanan yang diberikan tersebut hanya kedok untuk menyulik anak-anak di bawah umur. 

“Anak-anak sekalian kalau ada orang tidak dikenal ngasih permen jangan mau, walaupun pakaian tentara tapi anak-anak tidak kenal jangan mau kalau dikasih permen atau jajanan chiki-chiki. Karena takutnya habis makan ada obat biusnya, terus pinsan dan dibawa lari dijual sampai luar negeri,” katanya.  

Untuk menghindari hal itu, maka Babinsa Kebomlati itu menyarankan kepada anak-anak agar membeli jajan di area dalam sekolah yang dapat dipantau oleh pihak sekolah dan tidak bermain di luar pagar sekolah.

“Makanya, anak-anak kalau main jangan sampai keluar pagar sekolah, itu tidak boleh. Mainnya di dalam sekolahan saja sama temannya, jajannya juga di dalam,” terangnya. 

Lebih lanjut, pihaknya juga menngatakan anak-anak yang masih di bawah umur untuk menunggu jemputan dari orang tua ketika hendak pulang sekolah. Sekaligus tidak mudah percaya dengan orang asing, agar anak tetap aman bersama dengan keluarga tercinta. [Sav/Ali]