Muncul Retakan di Bawah Jembatan Glendeng Tuban, Ini Dua Hal Penyebabnya

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Jembatan Glendeng penghubung Kabupaten Tuban dan Bojonegoro kembali ramai diperbincangkan oleh masyarakat setempat di sosial media. Sebab, muncul retakan yang cukup mengkhawatirkan diduga tanah di tepi Sungai Bengawan Solo terus bergerak. 

Menanggapi kondisi retakan di Jembatan Glendeng, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR, PRKP) Tuban, Agung Supriyadi, bahwa perbaikan jembatan yang baru dibuka untuk kendaraan roda empat pada 4 Februari 2022 kemarin masih menjadi kewenangan rekanan. 

"Untuk bangunan bawah yang mengalami keretakan wajib diperbaiki oleh rekanan, karena masih dalam masa pemeliharaan sampai bulan Juli 2022," ujar Agung kepada reporter blokTuban.com, Minggu (27/2/2022). 

Selain kondisi tanah yang terus beresiko gerak, Agung juga menilai sebab lainnya yaitu, banyak kendaraan yang melebihi tonase melintasi jembatan tua tersebut. Tekanan kendaraan pada kontruksi jembatan yang berusia 30 tahun lebih itu, membuat kontruksi di bawahnya tidak mampu menahannya. 

Supaya keretakan tidak semakin parah, Dinas PUPR berencana memasang portal dari sisi Tuban dan Bojonegoro, agar kendaraan yang melebihi tonase tidak lewat Jembatan Glendeng. Menurutnya, sudah waktunya ada perbaikan secara menyeluruh untuk Jembatan Glendeng, karena lebih dari 30 tahun lamanya tidak pernah ada perbaikan dan pemeliharaan.

"Selama ini tidak ada yan mengakui keberadaan jembatan tersebut," imbuhnya.

Pekan lalu bertempat di Bakorwil, telah ada pembahasab terkait kepemilikan hak asetnya Jembatan Glendeng. Muncul kesepakatan untuk diserahkan ke Propinsi, akan tetapi untuk proses pemyerahan status kepemilikan jembatan harus diakui oleh salah satu kabupaten. Dapat diakui oleh Pemkab Tuban atau Bojonegoro, dan aru bisa diserahkan ke Propinsi.

"Ini yang kemarin belum ada titik temu. Harus ada MOU atau perjanjian kerja sama dulu antar Tuban dan Bojonegoro, terkait teknis pengambil alihan aset jembatan," katanya.

Sebagaimana diketahui, dalam perbaikan kontruksi jembatan yang belum jelas status kepemilikan asetnya itu dibangun dengan APBD Tuban 2021 senilai Rp4,17 miliar.

Proyek pembangunan Jembatan Glendeng sendiri molor dari waktu yang ditentukan. Sesuai perjanjian antara pemkab dan kontraktor, jembatan seharusnya rampung pada 24 Desember 2021 lalu. [Ali]