Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Saat ini, waffle sudah banyak ditemukan di mana-mana, termasuk Indonesia. Biasanya kue tersebut bisa dinikmati dengan berbagai macam toping, seperti selai coklat, buah-buahan, madu atau bahkan es krim.
Adonan kue waffle hampir sama seperti pancake, yakni berbahan dasar terigu, mentega, gula, dan bahan pengembang kue.
Di Kabupaten Tuban terdapat salah satu kuliner kue waffle yang dipadukan dengan ice cream. Kuliner waffle ice cream ini bisa ditemukan ketika mengunjungi Car Free Day di Hari Minggu.
Sherly Martian, penjual waffle ice cream yang selalu laris tersebut mengatakan bahwa di Tuban masih belum ada yang menjual jajanan tersebut.
“Sepertinya malah belum ada yang menjual waffle ice cream, adanya croffle yang lagi hits itu. Karena sebelumnya juga berjualan di bidang kuliner jadi sempat riset kira-kira yang belum ada apa di Tuban,” terangnya saat ditemui reporter blokTuban.
Perempuan 25 tahun tersebut memulai usaha waffle ice cream sejak Bulan Desember tahun 2021 lalu, dan sementara ini hanya berjualan di Car Free Day setiap minggunya.
“Ada toko di daerah Kebonsari, tapi masih renovasi jadi berjualannya sementara hanya di sini,” ungkapnya.
Sherly, sebenarnya sudah mulai terjun ke bisnis kuliner sejak tahun 2019 karena memang memiliki hobi memasak. Sebelumnya, ia juga berjualan kuliner khas korea, seperti teoppoki di kedai noona massita miliknya yang berlokasi di Kebonsari.
“Sampai sekarang masih sebenernya kuliner korea itu, cuma sepi karena kan udah banyak sekarang. Saya juga jualannya ganti-ganti sih, inovasi terus dan mengikuti zamannya apa,” jelasnya.
Perempuan asal Kelurahan Doromukti tersebut mengaku mencari resep-resep yang banyak ditemukan di youtube ataupun internet, kemudian menyesuaikannya sendiri.
“Kebetulan juga sebenarnya saya spesialis bikin roti-rotian yang manis-manis gitu dan resep juga cari-cari di youtube di google banyak terus kita sesuaikan sendiri,” jelasnya.
Meskipun hanya berjualan satu minggu sekali, sejak pertama kali berjualan di CFD jajanan waffle ice cream miliknya selalu habis terjual. Dengan membawa kurang lebih 3 kilogram adonan kue waffle setiap minggunya, ia bisa menjual sebanyak 65 porsi waffle ice cream. “Kira-kira jadi 65-an. Saya dari pagi di CFD, tapi bukanya sekitar jam 6 sampai habis. Biasanya jam 10 sudah habis,” ujarnya.
Setiap porsi waffle ice cream dijual dengan harga Rp 10.000 dan pembeli dapat memilih tiga topping. Topping yang disediakannya antara lain, marsh mallow, oreo, meses, dan choco chip. Sementara ice cream dan sauce yang tersedia adalah strawberry, coklat, dan vanilla.
Sherly juga mengungkapkan bahwa jajanan waffle ice cream yang dijualnya banyak menarik perhatian pengunjung yang datang ke CFD.
“Kebanyakan pasarnya anak-anak dan mbak-mbak yang beli karena ice cream jadi mungkin menarik untuk anak-anak,” tutupnya. [din/ono]