Fita Sandra, Pelaku UMKM Kue Kering Tuban Tembus Supermarket

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Memulai sebuah usaha bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, terlebih dalam hal pemasaran produk. Meskipun demikian, apabila menekuni usaha yang telah dirintis dengan serius, maka lambat laun akan bisa berkembang di kemudian hari. 

Seperti halnya Fita Sandra, salah satu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Tuban. Ia mulai merintis produk usaha kue keringnya sejak tahun 2016 silam, setelah memutuskan keluar dari tempat kerjanya. Mulanya, produk kue kering yang dibuat Fita adalah pastel kering saja. Namun, saat ini produknya sudah merambah ke berbagai jenis lain, seperti stick bawang, stick waluh, stick buah naga, keripik pisang, dan masih banyak lagi.

Meskipun pembuatan pastel menurutnya rumit, namun karena suka memasak hal tersebut bukan lagi tantangan untuknya. Terlebih, sebelum memulai bisnisnya tersebut Fita juga memiliki pengalaman kerja di rumah makan yang sangat lama.

Pastel kering sampai saat ini tetap menjadi produk unggulannya, meskipun banyak produk-produk lain yang dibuat Fita. Dalam satu minggu, biasanya dilakukan produksi selama dua kali. Fita mengakui bahwa proses pembuatan pastel kering amat memakan waktu. Ia biasanya hanya menghasilkan tiga sampai empat kilogram pastel kering dalam sekali produksi.

“Saya dibantu dua orang, tapi ya memang njelimet bikinnya jadi lama. Mulai nggiling, nyetak, ngisi abon, terus ngembangi. Kalau produksi kemarin misalnya, baru bisa dipacking besoknya biar minyaknya benar-benar kering, karena nggak pakai spinner saya,” jelasnya.

Usaha yang awalnya hanya menggunakan alat-alat produksi rumah tangga sederhana tersebut, saat ini sudah ada beberapa mesin yang dapat memudahkan produksinya berkat hibah bantuan UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM. “Dulu di tahun 2017 dapatnya, sebelum itu pakai gilingan yang biasa, benar-benar capek dulu karena satu-satu nggilingnya nggak bisa langsung adonan yang banyak. Sekarang alhamdulillah ada mesin yang listrik membantu sekali,” ujarnya.

Produk pastel kering yang sudah dipacking, dipasarkan Fita ke berbagai tempat, termasuk pasar-pasar modern seperti Bravo, Samudera, dan Alfamart. “Produk-produk saya ijinnya sudah lengkap, sudah ada sertifikat halalnya juga jadi bisa masuk ke retail modern. Kalau sudah lengkap ijinnya biasanya mudah untuk mendapatkan rekom dari Diskoperindag,” terangnya.

Pastel kering produk pertama dari Fita Sandra

Menurut Fita, sejak dipasarkan ke pasar-pasar modern, produknya bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Meskipun demikian, ia juga mengaku tidak terlalu banyak memberikan stock. “Biasanya per dua minggu saya kasih 25 - 40. Sekalian ngecek langsung, produknya laku berapa. Selain di supermarket, saya titip juga di toko-toko seperti Mahkota bakery, Jempol, dan di toko sekitar sini juga,” ungkapnya.

Ibu dua anak tersebut mengatakan dalam satu bulan, hasil penjualan dari produknya yang masuk supermarket bisa mencapai kurang lebih 200 pcs. Produk yang masuk ke pasar modern atau supermarket kemungkinan bisa memiliki nilai yang lebih dan biasanya akan mudah dipercaya oleh masyarakat.

“Kemungkinan segitu yang dari supermarket-supermarket, belum yang di tempat lain juga. Tapi memang membantu sekali kalau produk sudah bisa masuk di sana, apalagi kan Alfamart cabangnya juga banyak,” pungkasnya. [Din/Ali]