Hutan Gundul Penyebab Jalan Nasional Tuban Sekitar Kepet Sering Banjir

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Banjir yang menggenangi sering Jalan Nasional Tuban-Surabaya Km 9-10 terus-menerus terjadi ketika hujan lebat. Meskipun tanggul bahu jalan ditinggikan, tingginya debit air dari hulu wilayah Kecamatan Semanding, tidak bisa terbendung mengalir deras ke sekitar Jembatan Kepet masuk Desa Tunah menuju Kecamatan Palang.

Datangnya air bah dari kawasan hutan dan pegunungan ke Jalan Nasional Tuban memicu kemacetan panjang. Lalu lintas kendaraan dari arah Tuban menuju Surabaya atau sebaliknya terhambat. Parahnya sejumlah motor terpantau mogok ketika nekat menerobos banjir pada Kamis (30/12) malam.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban, Agung Supriyadi menjelaskan banjir yang merendam Jalan Nasional Tuban karena debit air tinggi dari Desa Ngino dan Genaharjo, Kecamatan Semanding. Analisanya butuh dibangun sebuah tampungan seperti di Desa Kowang yang menghambat banjir masuk kota.

"Mungkin perlu dibuatkan semacam embung di daerah antara Genaharjo dan Ngino, untuk menghambat laju air agar tidak langsung ke hilir.  Selain itu, hampir semua lahan hutan sekarang sudah banyak yang beralih fungsi menjadi tanaman jagung," ujar Agung kepada blokTuban.com, Jumat (31/12/2021).

Gundulnya kawasan hutan di Semandin bukan hanya berdampak banjir di Jalan Nasional. Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang juga mendapat kiriman air yang memicu banjir di kawasan setempat.

Pada awal 2021, Agung telah mengatakan tata lahan dan wilayah di Tuban telah mengalami perubahan dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir. Perubahan tersebut tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir, sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh.

Ia juga memastikan banjir yang terjadi di Jalan Nasional tidak disebabkan karena pembangunan jembatan baru di sisi utara jembatan Kepet. Untuk memastikan hal tersebut, akan dikoordinasikan dan dikaji lebih lanjut. Pihaknya akan melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

“Akan dilakukan koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” imbuhnya.

Pantauan selama ini , untuk mengurai kemacetan, sejumlah petugas dari Sat Lantas Polres Tuban langsung diterjunkan ke lokasi. Petugas melalukan pengaturan arus dan meminta sejumlah kendaraan roda dua untuk putar balik mengingat genangan air di jalan itu cukup dalam.

"Luapan air jika banjir sampai ke badan jalan dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Roda dua sementara kita arahkan untuk putar balik, karena di bagian tengah airnya sangat dalam,” ujar AKP Arum Inambala, Kasat Lantas Polres Tuban.[ali/ono]