Pandemi, Pergantian Tahun Sepi Pedagang Terompet dan Kembang Api di Jalan

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Pada tahun-tahun sebelum terjadinya pandemi Covid-19, perayaan tahun baru di berbagai kota selalu ramai. Biasanya masyarakat merayakan pergantian tahun bersama teman ataupun keluarga di fasilitas publik, seperti alun-alun untuk menyalakan kembang api tepat di pukul 00:00 diiringi sahut-sahutan suara terompet.

Sebelum situasi pandemi, marak pedagang terompet dan kembang api di setiap sudut jalan dapat diartikan sebagai tanda menjelang pergantian tahun. Berbagai bentuk dan ukuran terompet yang dijajakan untuk menyambut tahun baru juga biasanya laris dibeli oleh berbagai kalangan, terlebih anak-anak. Namun sejak satu tahun terakhir, semua huru-hara perayaan untuk menyambut tahun baru tidak lagi seperti dulu. Berbagai kegiatan dibatasi, masyarakat diimbau untuk merayakan tahun baru di rumah saja.

Di Kabupaten Tuban, sampai pada akhir tahun 2021 tidak dijumpai pedagang terompet ataupun kembang api seperti biasanya. Seperti yang diketahui, penularan Virus Covid-19 dapat terjadi melalui droplet sehingga meniup terompet dikhawatirkan akan menjadi media penularan yang cepat.

Berbagai fasilitas publik juga ditutup untuk umum, seperti alun-alun, GOR, dan kawasan wisata religi yang ditutup sementara selama malam pergantian tahun, termasuk pula akses di beberapa jalanan juga turut ditutup.

Sebelumnya, Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) telah mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di setiap daerah terkait dengan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat Natal dan tahun baru 2022.

Poin-poin yang diatur dalam Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tersebut beberapa diantaranya mencegah dan mengatasi aktivitas publik yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat, mencegah dan mengatasi aktivitas berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum, fasilitas hiburan, tempat wisata, dan fasilitas ibadah, serta melakukan antisipasi aktivitas pedagang kaki lima di pusat keramaian.

Salah satu warga Kelurahan Sidorejo, Widhi Hidayat (21) mengungkapkan, memang sepanjang akhir tahun ini tidak menjumpai adanya pedagang terompet atau kembang api di jalan-jalan. Ia mengatakan, kemungkinan ada ketakutan tersendiri bagi pedagang terompet dan kembang api karena sudah jelas mengenai adanya aturan pembatasan kegiatan saat pergantian tahun.

“Saya mendengar informasi bahwa Pemkab sendiri telah mewanti-wanti untuk merayakan tahun baru di rumah. Terus terang saya prihatin, tahun baru yang biasanya disambut secara meriah dan membawa rejeki bagi pedagang kini tidak berpihak pada mereka, berdoa saja semoga pandemi cepat selesai,” jelasnya.

Warga lain dari Kelurahan Gedongombo, Ayu Nanda (22) juga mengatakan hal serupa, dia belum menjumpai pedagang pernak-pernik tahun baru. “Seminggu sebelum akhir tahun biasanya sering nemu jualan di pinggir jalan, tapi mungkin karena sejak Covid ada larangan dari pemerintah,” tutupnya. [din/col]