Molor, Ini Besaran Denda Kontraktor Jembatan Glendeng Penghubung Tuban-Bojonegoro Per Hari

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Proyek pembangunan Jembatan Glendeng penghubung Kabupaten Tuban-Bojonegoro molor dari waktu yang ditentukan. Sesuai perjanjian antara pemkab dan kontraktor, jembatan seharusnya rampung pada 24 Desember 2021 lalu.

Molornya sebuah pekerjaan fisik memiliki konsekuensi bagi kontraktor Jembatan Glendeng. Selain sanksi teguran, pemkab juga mengenakan denda terhitung dari hari keterlambatan.

"Aturan besarnya denda adalah satu permil / harinya atau 1 / 1000 per harinya," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi kepada blokTuban.com, Rabu (29/12/2021).

Agung menambahkan, secara umum kontraktor telah menyelesaikan perbaikan jembatan tersebut. Hal krusialnya adalah boleh dan tidaknya dilewati kendaraan, karena harus menunggu persetujuan dari PPKnya dengan pertimbangan umur betonnya.

Secara detail, Agung menjelaskan yang belum selesai adalah pekerjaan PAPBD yaitu pembuatan saluran kanan kiri dan bawah jembatan. Besar kemungkinannya ada pemberian kesempatan untuk menyelesaikannya dan secara aturan ada denda keterlambatan tiap harinya.

Data yang dihimpun dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Andi Setiawan, bahwa kendaraan bisa melewati Jembatan Glendeng kisaran minggu ke-1 atau ke-2 bulan Januari 2022.

Molornya pembukaan jembatan penghubung Tuban dan Bojonegoro disebabkan karena faktor alam yang ekstrim dan susah diperkirakan. Sementara pengerjaan cor beton pada bagan jalan sebelah utara jembatan, punya waktu 10 hingga 14 hari untuk kering maksimal.

"Dikhawatirkan nanti kalau langsung dibuka untuk umum, sementara jalan cor belum maksimal akan menimbulkan retakan baru di jalan beton itu. Kalau pengerjaan utama sudah selesai," tambahnya.

Sementara pantauan di laman lpse.tubankab.go.id, lelang jembatan dimulai pada 2 Agustus 2021 dengan nilai Rp4.171.356,55. Pemkab Tuban sendiri telah menyiapkan anggaran kisaran Rp5 hingga Rp6,5 miliar untuk Jembatan Glendeng. 

Sebelumnya pihak kontraktor optimis dapat menyelesaikan tepat waktu. Konsultan Proyek dari CV. Langgeng Karya yang menangani perbaikan bagan jembatan penghubung antara Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, Danil mengatakan target selesai tanggal 24 Desember 2021. 

Terdapat dua poin yang mempengaruhi perbaikan sayap jembatan Glendeng. Seperti repair jembatan sebelah selatan dan intensitas hujan yang sedikit banyak mempengaruhi pekerjaan.

Seperti diketahui, Jembatan Glendeng sejak November tahun 2020 lalu mengalami kerusakan dan terus abrasi. Sebagai jembatan penghubung antara dua kabupaten, jembatan ini menjadi salah satu nadi perekonomian masyarakat setempat.

Akibat kerusakan tersebut, hingga saat ini jembatan ditutup total. Untuk kendaraan roda empat dan kendaraan berat dialihkan ke jalan Ponco-Parengan maupun Menilo. [ali/ono]