Lanjutkan Usaha Anak, Kini Beromzet Jutaan dengan Jualan Mainan anak

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Anak-anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak ataupun Sekolah Dasar, sangat erat dengan berbagai macam mainan setiap harinya. Entah itu mainan mobil-mobilan, melukis, meniup balon, hingga bermain ular tangga.

Kegemaran anak-anak pada mainan tersebut, sontak menjadi ladang bisnis tersendiri bagi sebagian orang, dengan berjualan berbagai macam mainan anak. Usaha mainan memang sangat memiliki peluang besar, karena tingginya minat anak-anak.

Menariknya lagi, setiap tahunnya pasti akan ada saja mainan baru yang muncul dan digandrungi oleh banyak anak. Oleh karena itu, bisa dibilang jika usaha mainan anak tidak akan ada matinya.

Di Kabupaten Tuban sendiri sudah banyak masyarakat yang melakoni peluang usaha tersebut, salah satunya dengan berjualan mainan serba Rp2000-an. Seperti halnya Joko Sumartono yang menekuni usaha tersebut sejak satu tahun lalu.

"Dari 1 Desember 2020 ini saya melanjutkan usaha anak saya. Dulu waktu hamil kan di sini terus coba-coba ngerangakai mainan seperti itu, karena anak saya tidak bisa mendistribusikan jadi saya," ujarnya kepada blokTuban.com pada Kamis (9/12/2021) di kediamannya.

Pria asal Desa/Kecamatan Plumpang melanjutkan jika awalnya ia hanya memiliki lima buah toko yang ikut menjualkan mainan-mainan miliknya tersebut, hingga kini sudah mencapai 200 toko yang turut serta menjajakannya.

Jualan mainan anak serba Rp2000-an ini memang terbilang sangat menguntungkan, dibandingkan menjual mainan dengan harga yang cukup mahal di masa Pandemi sekarang. Mengingat perekonomian yang saat ini sedang sulit. Setiap bulannya Joko yang juga merupakan ketua RT tersebut mendapatkan omzet keuntungan bersih sekitar Rp2juta.
 
"Biasanya dikirim ke Widang, Tuban ke daerah-daerah Lamongan, Bojonegoro, satu toko satu hanger biasanya," ungkapnya.

Biasanya Joko memasok mainan ke toko-toko yang mendistribusikannya setiap satu minggu hingga satu bulan sekali tergantung banyaknya minat anak-anak dalam membeli.

Selain menguntungkan usaha ini juga bisa memperdayakan para warga yang ada di daerah rumahnya, saat ini sudah ada tiga karyawan yang bekerja untuk merangkai mainan-mainan milik Joko tersebut.

"Satu hangernya kita kasih upah Rp2 ribu, masuknya nggak mesti kadang Sabtu Minggu, kalau kemarin setiap hari tapi sekarang agak sepi jadi berkurang," tuturnya.

Kesulitan yang biasanya dialami oleh Joko ada pada pemasaran, pasalnya saat ini sudah banyak pelaku usaha mainan serba 2000 an seperti yang saat ini digeluti Joko. Usaha mainan serba 2000 an yang diberi nama Calysta Toys oleh Joko tersebut, biasanya berisi 50 pcs mainan per hangernya, dengan variasi yang berbeda-beda.
 
Selama menjalankan usaha tersebut, pria berbaju kuning tersebut mengaku tidak pernah mengalami kerugian. Modal utama yang dikeluarkan oleh Joko yaitu Rp300 ribu dan kini sudah berhasil berkembang dan mendapatkan untung jutaan rupiah. Untuk kedepannya pria ramah tersebut menargetkan ingin mempunyai 1000 toko di tiga kabupaten sekaligus yaitu Tuban, Lamongan, dan juga Bojonegoro.

"Namanya cita-cita ya nggak papa, 1000 toko itu target saya," tutupnya. [sav/sas]