Tidak Ada Klaster Baru Covid-19 di WSBK Mandalika

Tidak Ada Klaster Baru Covid-19, WSBK Mandalika [foto suara.com]

 

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

 

blokTuban.com – Kabar menggembirakan datang dari Penyelenggaraan World Superbike alias WSBK Mandalika. Pasalnya perlombaan motor dunia itu selain sukses hingga akhir, juga aman dari munculnya klaster baru covid-19.

 

Dilansir dari suara.com, kegiatan yang berlangsung (19 -21/11/ 2021) berjalan sesuai prokes. Capaian tersebut diklaim dari sinergitas  antar lembaga dalam mitigasi penyebaran virus corona.

 

"Kegiatan di lapangan dapat berlangsung sesuai prokes. Peran lintas lembaga juga telah mendukung penerapan prokes tersebut, seperti ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) melalui Event Organizer Diandra, kemudian Kemenkes dan BNPB," ujar Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI Riskiyana Sukandhi Putra dikutip suara.com dari ANTARA.

 

Dijelaskan Riskiyana, dalam ajang WSBK 2021, telah memperlihatkan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan COVID-19. Hingga saat ini, kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan tidak ada klaster baru COVID-19 di ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) maupun World Superbike (WSBK) yang telah berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika Internasional.

 

“Berbagai upaya dilakukan dalam rangka pencegahan transmisi dan perlindungan kesehatan selama WSBK Mandalika berlangsung. Seluruh atlet, ofisial, dan tim diharuskan melakukan tes swab PCR tanpa pengecualian,” katanya.

 

Hasil tes swab, lanjut Riskiyana, tercantum dalam aplikasi PeduliLindungi dan digunakan sebagai syarat untuk memasuki lokasi. Proses skrining ketat juga diberlakukan terhadap seluruh peserta, penonton dan pekerja yang terlibat dalam ajang WSBK.

 

"Terdapat tiga titik untuk pengecekan protokol kesehatan dan skrining lainnya, seperti pengecekan suhu tubuh, status vaksin, dan keamanan," ujarnya.

 

Hasil tes swab dipindai dan divalidasi oleh panitia melalui aplikasi tersebut. Bila hasilnya layak, maka orang yang bersangkutan diperbolehkan memasuki venue, sedangkan bila terkonfirmasi positif maka diwajibkan untuk isolasi.

 

Selama acara berlangsung, kata Riskiyana, terdapat sistem pelaporan harian penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk deteksi kasus COVID-19.

 

Bahkan menururtnya, tidak hanya di dalam lokasi. Pengawasan ketat juga diterapkan pada lima titik pintu masuk ke Kawasan Mandalika, melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

 

“Di lokasi tersebut juga tersedia fasilitas tes antigen bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat,” katanya menambahkan.

 

Pengawasan protokol kesehatan dilakukan petugas, terutama di titik atau lokasi kritis yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya massa. Sedangkan bagi mereka yang melanggar, diberikan teguran langsung oleh pelaksana di lapangan dan sanksi lebih lanjut menyesuaikan aturan yang lebih umum seperti halnya penerapan PPKM.

 

Sosialisasi, edukasi, dan fasilitas penunjang prokes juga disediakan di lokasi kegiatan untuk mendorong peserta maupun penonton tetap disiplin mencegah terjadinya penularan. Hal ini disampaikan melalui tampilan grafis, petunjuk, ketersediaan masker gratis, maupun peringatan dari petugas di masing-masing bagian.

 

Ia juga mengimbau, pada penyelenggaraan grand prix atau kegiatan selanjutnya, penguatan teknis panduan protokol kesehatan dan penyediaan tenaga pengawas seperti Satgas COVID-19 untuk mendukung penerapan prokes harus terus diperkuat.

 

“Penerapan protokol kesehatan masih dapat ditingkatkan. Misalnya, masih ditemukan ada orang yang belum menggunakan masker secara benar, sehingga memerlukan petugas untuk mengingatkan,” pungkasnya. [rof]