Mahasiswa Unirow Kawal Tiga UMKM di Kelurahan Karang

Penulis: Fina Lailatul Fadhilah  

blokTuban.com – Program Wira Desa adalah kelompok mahasiswa aktif program Sarjana berbagai disiplin ilmu yang tergabung di dalam organisasi kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun Lembaga Eksekutif Mahasiswa dengan persetujuan Pemimpin Perguruan Tinggi atau lembaga/unit organisasi Perguruan Tinggi yang ditunjuk Pemimpin Perguruan Tinggi. Organisasi dimaksud adalah organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang kepengurusannya dibuktikan dengan Surat Keputusan Pemimpin Perguruan Tinggi.

Di Kabupaten Tuban, salah satu kampus yang menjalankan program tersebut adalah mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) yang beroperasi di Jalan Manunggal nomor 61 Tuban. Abid Arrohman salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sipil Prodi Ilmu Komunikasi Unirow menjalankan program Wira Desa di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding.

Bersama 10 anggota kelompoknya, Abid mengawal dan mengembangkan UMKM yang sudah ada atau merintis UMKM baru di desa / kelurahan. Sekaligus menjadi pelopor kemajuan UMKM. Di Kelurahan Karang terdapat tiga UMKM yaitu gerabah, batik yang mana sekarang dikembangkan menjadi ekoprint, dan legen yang dikelola oleh kelompok mahasiswa Wira Desa itu sendiri.

“Program ini membantu masyarakat yang mempunyai UMKM kecil,” jelas Abid saat ditemui dikampusnya, Kamis (18/11/21).

Sepanjang program, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan UMKM yang ada di kelurahan tersebut. Misalnya gerabah yang sebelumnya dijual untuk gendok ikan asin dengan harga Rp800-Rp1.100 per biji, kini dikembangkan menjadi celengan berkarakter dengan harga Rp5.000 per biji.

Untuk peningkatan harga jual batik, maka dilakukan teknik ekoprint yang lebih dulu dilakukan pelatihan bersama Dasawisma Dahlia Kelurahan Karang di sentra batik. Pembuatan varian rasa baru dan kemasan yang menarik dari legen salah satu trik pengembangan dari kelompok wira desa.

Pada saat monitoring, masyarakat menganggap bahwa kelompok Wira Desa Unirow sebagai KKN. Beruntungnya dukungan penuh pihak Kelurahan Karang dan keikutsertaan karang taruna setempat turut menyukseskan program. Pemberian pemahaman kepada masyarakat dari ketidaktahuan menjadi salah satu penghambat dari program.

"Kita harus mulai dari awal untuk memahamkan masyarakat, bahkan pertama kali kita monitoring ke masyarakat kita di anggap KKN,” imbuhnya.

Saat ini, sebuah paguyuban gerabah terbentuk oleh tim Wira Desa untuk meningkatkan daya jual dan bagaimana proses pengrajin gerabah kelurahan Karang dipersatukan.Ttim karang taruna bergabung dan berperan dalam penjualan.

“Kami ingin bisa melakukan pelatiahan pembuatan gerabah berkarakter, pembuatan ekoprint, pembuatan legen aneka macam rasa serta kemasan dan menjadikan wisata edukasi,” harapnya. (*)

Keterangan : *Penulis adalah Mahasiswi Magang di blokTuban.com, dan sekarang masih Semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unirow Tuban*