Bermula dari KKN, Berlanjut Jadi Peluang Bisnis Susu Kurma

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa di semester akhir biasanya diwajibkan untuk mengikuti KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat di suatu daerah tertentu dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral yang telah didapatkan selama perkuliahan.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN biasa memiliki berbagai program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan atau memberdayakan masyarakat setempat. Namun siapa sangka bahwa ide dan inovasi yang bermula dari program KKN ternyata bisa memunculkan peluang bisnis yang berkelanjutan.

Seperti halnya Laila Rohmatin Ulya dan kedua temannya yang melanjutkan salah satu program KKN-nya menjadi sebuah usaha baru, yakni Sukurlo (susu kurma lokal).

Program KKN yang dilakukan Ela, sapaan akrabnya adalah mengajarkan kepada anak-anak cara pembuatan susu kurma.

“Awalnya itu proker sosialisasi ke anak-anak yatim terkait pencegahan corona, tentang prokes, dan pengetahuan tentang ilmu agama. Anak kecil kan sering bosen, jadi kita cari cara selain games. Akhirnya diajak buat susu kurma aja,” jelasnya saat ditemui blokTuban.com pada Senin (8/11/2021).

Ela melanjutkan, acara sosialisasi bersama anak-anak tersebut adalah pertama kalinya ia membuat susu kurma sehingga hanya mengandalkan resep dari youtube. “Mereka ikut membuat, ikut ngupasin kurma juga, karena kita memang ingin mereka tahu cara pembuatan susu kurma. Alhamdulillah mereka seneng banget,” terangnya.

Perempuan 22 tahun tersebut juga mengatakan, bahwa sebelum KKN sebenarnya ia sudah ingin mencoba susu kurma buatannya sendiri, karena selain penasaran dengan rasanya, ia juga ingin membuka bisnis lewat susu kurma.

“Kebetulan waktu KKN kemarin kalau membuat produk bisa mendapat nilai plus, jadi kami coba bikin produk susu kurma itu,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa produk yang dibuatnya tersebut mendapatkan apresiasi dari kampus karena membuat produk yang anti mainstream. Setelah pelaksanaan KKN, Ela merasa bahwa susu kurma tersebut memiliki peluang untuk dijadikan usaha baru, sehingga ia bersama dua orang temannya, yakni Adinda Tsaltsa dan Aisyah Safira memulai usaha susu kurma di akhir bulan Agustus tahun ini.

Meskipun baru berjalan kurang lebih selama dua bulan, produk sukurlo sudah dikirim ke luar daerah Tuban seperti Lamongan dan Surabaya. Ela juga mengaku sudah memiliki reseller di berbagai daerah lain. Selain itu, mahasiswi tingkat akhir jurusan PAI tersebut mengatakan, usaha sukurlo adalah usaha sosial.

“Kita sudah menekatkan lewat visi misi kita bahwa usaha ini adalah usaha sosial dimana sebagian keuntungan kita berikan ke orang-orang yang tidak mampu, anak yatim, dhuafa, lansia,” ungkapnya.

Ia sangat bersyukur karena usaha yang awalnya hanya coba-coba ternyata bisa di luar ekspektasi dan hasilnya dapat bermanfaat untuk orang lain. [din/mu]