Persiapan Porprov, Atlet Panjat Tebing Latihan Rutin di GOR

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

 

blokTuban.com- Terdapat puluhan cabang olahraga (Cabor) yang tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban, salah satunya adalah panjat tebing. Panjat tebing atau rock climbing ini termasuk ke dalam olahraga yang menantang.

 

Meskipun demikian, banyak manfaat yang didapatkan untuk kesehatan seperti meningkatkan kelincahan dan kelenturan tubuh, serta memperkuat otot tubuh. Tak hanya itu, panjat tebing yang dilakukan secara teratur atau dalam intensitas yang sering dapat membantu meningkatkan konstentrasi, fokus dan kepercayaan diri.

Atlet panjat tebing Tuban biasa memanfaatkan fasilitas wall climbing di Gelanggang Olahraga (GOR) Rangga Jaya Anoraga untuk latihan rutin. Faisol Romadhoni, selaku pelatih atlet panjat tebing mengatakan bahwa para atlet sedang melakukan latihan rutin untuk persiapan PORPROV se-Jawa Timur tahun depan.

 

“PORPROV-nya masih tahun depan tapi kan perlu persiapan panjang untuk latihan,” ujarnya pada Sabtu (2/10/2021).

 

Fasiol menambahkan bahwa untuk menyiapkan atlet yang hendak melangkah ke Porprov tidak hanya dilihat dari peringkat dan kekuatan fisik akan tetapi juga kesiapan mental, oleh sebab itu perlu persiapan yang matang.

 

Sebelum melakukan panjat tebing tentunya para atlet harus melakukan latihan fisik terlebih dahulu, seperti pemanasan lari, stretching, dan sebagainya.

 

Faisol mengungkapkan bahwa latihan fisik panjat tebing ini yang paling berat dari Cabor lain karena harus sama kuat antara fisik dan mentalnya. Selain itu, atlet panjat tebing juga harus memikirkan strategi sebelum memanjat.

 

“Dalam panjat tebing, selain fisik mental, otak itu juga nomor 1 karena memikirkan strategi penempatan kaki dan tangan. Mungkin orang lain kalau melihat saja terlihat gampang yang penting manjat sampai atas, tapi kalau atlet lihat ini mikir jalurnya,” terangnya.

 

Latihan rutin atlet panjat tebing biasa dilakukan selama lima hari yakni selasa, rabu, kamis, sabtu dan minggu mulai pukul 14.00 WIB, sampai pukul 17.30 WIB. Atlet panjat tebing yang dilatih Faisol dari berbagai macam usia, yang paling kecil usia 7 tahun.

 

“Umurnya macam-macam, ini kebanyakan ya SD, SMP. Biasanya kalau atlet rentang umurnya sampai 21 tahun,” jelasnya.

 

Sebelum ada fasilitas wall climbing di GOR, para atlet biasanya melakukan latihan di UNIROW, namun sejak tahun 2012 lebih sering berlatih di GOR.

 

“Kadang juga masih ganti-gantian, biar nggak bosan. Biasanya kita juga ke tebing alam langsung seperti di Montong atau Watu Ondo,” ujar Faisol.

 

Daniella Angie (13), salah satu atlet panjat tebing mengatakan bahwa awalnya memang suka panjat tebing, kemudian melanjutkan jadi atlet. Ia bergabung sejak usia 9 tahun dan sudah beberapa kali mengikuti lomba kejuaran panjat tebing, seperti di Surabaya dan Madura. Meskipun belum menyabet juara, ia tetap giat berlatih untuk mempersiapkan Porprov tahun depan.

 

Eben Haezar (7) yang merupakan atlet panjat tebing termuda juga mengaku senang dengan olahraga panjat tebing, Ia mulai mengikuti panjat tebing sejak TK hingga sekarang kelas 1 SD.

 

“Panjat tebing seru dan nggak menakutkan kok,” tutupnya. [dina/col]