Reporter: Nidhomatum MR
blokTuban.com - Balai Bahasa Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Jatim menggelar Koordinasi Diseminasi Pembinaan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Pemangku Kepentingan Seluruh Wilayah Jawa Timur, Rabu (2/6/2021).
Kegiatan tersebut bersifat luring dan berlangsung di Grand Mercure Surabaya Lantai 5. Peserta kurang lebih 68 orang dari dinas pendidikan seluruh Jawa Timur dan ketua jurusan bahasa perguruan tinggi se-Jatim, serta organisasi media mulai 1 hingga 4 Juni 2021.
Acara ini bertujuan untuk meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adaptif guna mengukur kemahiran Bahasa Indonesia sekaligus sebagai sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan sebagai perpanjangan tangan daerah.
Program tersebut dibuka langsung oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. Abdul Khak, M.hum secara daring.
Ari Setyorini, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha Balai Bahasa Jawa Timur mengatakan, bahwa acara tersebut bertujuan untuk mempekenalkan kembali UKBI sebagai syarat. Misalnya, ketika warga negara asing ke Indonesia disarankan agar mengantongi sertifikat UKBI.
"Sesuatu yang terus tetap kita laksanakan, siapa lagi yang bangga bahasanya sendiri selain bangsanya sendiri. Kalau kita ke luar negeri saja kita harus tes TOEFL," kata Ari.
"Makanya kita harus tetap menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia. Maka orang luar-pun ketika masuk ke negara kita juga harus wajib mengikuti tes UKBI," tambah Ari saat diwawancarai.
Dia juga berharap UKBI dilakukan untuk seluruh pemangku kepentingan agar tetap melestarikan cara berbahasa yang baik dan benar dan menjadi standart khusus kelulusan universitas.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Jawa Timur yang diwakili oleh Diah Junijanti menambahkan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan agar semua para pemangku kepentingan mengikuti UKBI yang menunjukkan kemampuan berbahasa Indonesia.
"Kemampuan inilah semacam kebanggaan pemersatu bahasa, seratus persen harus kita dukung adanya semua yang pemangku kepentingan ini melakukan uji kompetensi itu," jelas Diah.
Selanjutnya, tingkat keberhasilan kegiatan ini akan dievaluasi sekaligus untuk menciptakan UKBI menjadi uji kompetensi paten bagi siapa saja yang mendaftar ke instansi-instansi tertentu khususnya instansi maupun pengajar Bahasa Indonesia.
UKBI Adaptif Merdeka sendiri diresmikan pada 29 Januari 2021 oleh Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim. UKBI ini tidak harus bertatap muka, tetapi dapat dilakukan daring dengan dukungan jaringan yang memadai.
Balai Bahasa Jawa Timur selama ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. "Lembaga pendidikan mulai menengah sampai perguruan tinggi, kepolisian, kejaksaan merupakan mitra kami. Termasuk tentunya organisasi media seperti PWI dan AMSI Jatim," tutur Ari Setyorini. [lis]