Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejarah telah mencatat bahwa Kabupaten Tuban adalah kota yang sangat terkenal sejak zaman majapahit, Selain itu, Tuban juga kaya akan warisan budaya dan peninggalan sejarah.
Keberadaan museum Kambang Putih selain sebagai tempat untuk menyimpan barang – barang bersejarah dan kuno juga bisa digunakan sebagai wisata edukasi bagi generasi masa depan. Banyak nilai sejarah yang bisa dipelajari dari barang - barang kuno yang menjadi koleksi museum Kambang Putih.
“Bangunan museum ini sudah cukup lama sehingga perlu dianggarkan untuk renovasi. Diharapkan bangunan itu nanti mampu mencirikan identitas asal usul Tuban, dan menarik minat anak cucu kita untuk belajar dan mengenal sejarah,” ujar Ketua Komisi 4 DPRD Tuban, Tri Astuti kepada blokTuban.com, Sabtu (13/3/2021) siang.
Pada kunjungan dalam kabupaten kali ini, Komisi 4 ingin melihat secara langsung bagaimana pengelolaan musium, perawatannya dan apa yang harus dibenahi mengingat keberadaan Museum Kambang Putih ini sebagai aset kebanggaan Tuban.
Kambang Putih sendiri memiliki nilai sejarah yang termuat dalam prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Sri Mapanji Garasakan ( 1050). Pada saat itu menjadi pelabuhan yang sangat ramai pada awal abad ke -11.
Tuban waktu itu juga menjadi pusat industri kapal yang terkenal di Asia Tenggara pada abad ke - 16. Di dalam museum selain terdapat Al-quran yang di tulis di atas daluang berasal dari Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding Tuban pada abad ke -19, juga terdapat media merajut harmoni antar umat beragama yang tertuang dalam Kalpataru yang terbuat dari kayu jati peninggalan Sunan Bonang (1445-1525).
“Selain peninggalan berupa prasati lain, juga ada keramik abad ke -7 dan barang-barang kuno yang bernilai sejarah juga berbagai senjata berupa keris,tombak dan lain-lain,” imbuh politisi Gerindra Dapil II itu.
Yang menarik bahwa di halaman belakang museum ini terdapat sebuah batu Tiban yang dalam legendanya mengenai asal usul TUBAN dengan jatuhnya pusaka kerajaan Majapahit berupa batu yang di bawa oleh kawanan burung Bangau. Wa(tu ) Ti(ban) ini bertuliskan 1400 saka.
“Kami berharap agar dinas terkait dalam hal ini adalah dinas pariwisata pemuda dan olah raga menjadikan Museum Kambang Putih ini sebagai sarana wisata edukasi dan bisa bersinergi dengan dinas pendidikan dan masuk pada promo wisata Tuban,” pungkasnya. [ali/sas]
Kunjungi Museum Kambang Putih, DPRD: Perlu Ada Renovasi
5 Comments
1.230x view