SIG Pabrik Tuban Sinergikan Cluster Unggas Binaannya

Reporter : Khoirul Huda

blokTuban.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban ajak 50 Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) binaannya di cluster unggas melakukan sharing program melalui kegiatan Koordinasi Cluster Pemberdayaan (KCP). 

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara langsung di tempat peternakan ayam petelur yang berada di Desa Jetak, Kecamatan Montong Kabupaten Tuban.

Kegiatan KCP sebagai sarana belajar secara langsung dan saling sharing atas program yang telah dikelola oleh masing-masing OMS.

Khususnya mengenai proses menjalankan usaha mulai penataan kandang, pemberian makanan, penanganan penyakit dan pemberian vitamin, berbagai kendala, peningkatan produksi dan pemasarannya. 

Kebetulan di Desa Jetak yang kali ini menjadi tempat KCP adalah peternakan ayam Baim Farm yang telah menjalankan usaha peternakan ayam petelur dengan jumlah ayam petelurnya sebanyak 21 ribu ekor.

Sehingga pembahasannya fokus pada pengelolaan peternakan ayam petelur, namun tidak terbatas akan hal itu, OMS yang lain juga dapat menyampaikan pengelolaan di tempat masing-masing, terutama mengenai kendalanya yang dihadapi di lapangan.

Rifky Najwa, pemilik usaha peternakan ayam Baim Farm mengatakan, jika dalam menjalankan usaha peternakan ayam petelur, paling penting adalah menjaga kesehatan ayam melalui pakan dan sirkulasi udara sekitar kandang. 

Pemeliharaan yang baik dan kesehatan ayam yang baik akan menentukan produktifitas ayam petelur agar target yang direncanakan dapat terwujud.

“Kami terbuka jika ada yang ingin belajar, harapannya dengan semakin banyak pelaku usaha ayam telur di Tuban, daerah ini dapat menjadi sentra ayam telur nasional. Karena sebagian besar bahan kebutuhan pakan ayam di daerah ini tersedia dan melimpah,“ terang dokter hewan tersebut.

Juliyanto salah satu peserta KCP mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Pasalnya, selain dapat berkenalan dengan OMS lain yang memiliki bidang usaha sama juga dapat saling tukar pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan usaha ayam petelur.

“Dari kegiatan ini sangat banyak ilmu yang saya dapatkan terkait usaha ayam petelur, selain itu juga dapat teman-teman baru yang memiliki usaha sama. Semoga dengan bertambahnya pengalaman dan ilmu terkait budidaya ayam petelur ini usaha kita dapat berjalan dengan baik. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada Semen Indonesia yang telah membantu pemodalan untuk usaha kita ini,”terangnya. 

Sementara itu, GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Fardhi Sjahrul Ade, mengatakan bahwa kegiatan koordinasi cluster pemberdayaan seperti ini dapat memberikan edukasi dan motivasi bagi OMS, karena para calon-calon pengusaha dari area pengembangan perusahaan ini dapat menggali ilmu secara langsung kepada ahlinya. 

“Saat ini di cluster unggas terdapat 50 OMS penerima program. Mereka terdiri dari peternak bebek, ayam petelur dan itik. Dengan melalui kegiatan KCP ini dapat menjadi ajang menjaring informasi sekaligus mengetahui masalah dan kendala di lapangan selama menjalankan bisnis diberbagai bidang usaha, agar dapat dcarikan solusi sekaligus pemecahanya.,” ungkapnya.

Menurutnya, peternakan ayam petelur juga cukup berpotensi dan berkembang cukup baik. Bahkan salah satu kelompok peternak ayam petur di Kecamatan Kerek yang mendapatkan bantuan dari Semen Indonesia di program tahun 2019 kini telah mempu mengembangkan usahanya. Dan pada tahun ini mendapatkan dana stimulan kedua sebagai penambahan modal usaha ayam petelur. 

Program CSR Semen Indonesia Pabrik Tuban saat ini adalah fokus pada pemberdayaan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan. Mayoritas anggaran CSR perusahaan adalah untuk pemberdayaan, sementara sisanya untuk kegiatan lain berupa bantuan sosial, pendidikan hingga infrastruktur. 

"Program pemberdayaan diberikan kepada 26 desa di sekitar perusahaan di Kabupaten Tuban yang terbagi dalam beberapa bidang pemberdayaan, meliputi cluster unggas, kambing, ikan air tawar, usaha kreatif maupun konfeksi, Cluster irigasi terpadu, dan cluster usaha kuliner. Pembagian cluster dilakukan agar monitoring program lebih mudah melalui kelompok kelompok," pungkasnya.[hud/ono]