Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - RSUD Dr. R. Koesma Tuban di tahun 2019 merencanakan belanja alat kesehatan sebesar Rp 10.244.124.160. Tapi sampai akhir tahun, miliaran anggaran dari pajak rokok tersebut hanya terserap Rp3.723.723.319 atau 36,35 persen, Rabu (11/3/2020).

Dengan demikian, Rp 6.520.400.841 untuk belanja alat kesehatan batal. Direktur RSUD Koesma, Saiful Hadi menjelaskan, alas an batalnya pengadaan alat kesehatan itu karena rendahnya alat-alat kesehatan. Dengan E katalog sesuai dengan merk dan peruntukannya penyedia turun tayang.

"Sehingga tidak jadi memesan," terang dokter Saiful kepada blokTuban.com. 

Berikutnya anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut, lanjut mantan Kepala Dinkes ada perubahan nilainya diakhir tahun (ada tambahan diakhir tahun).

 Ada dua sebab, yaitu tambahan dana DAK dari pusat di trimester IV, dan penyedia barang turun tayang di E katalog, sehingga tidak jadi pesan. 

Kendati tidak terserap 100 persen, kata dokter Saiful tidak terlalu mengganggu, karena alat lama masih ada. Selain itu, yang dipesan ini adalah alat dengan teknologi yang baru. 

Selain pajak rokok, sumber pembelian alat kesehatan RSUD Koesma di 2019 juga dari bantuan keuangan provinsi. Dianggarkan Rp25.099.878.000 dan terealisasi 95,15 persen atau Rp23.882.456.866. 

Terakhir bersumber dari DAK. Dianggarkan Rp10.254.359.600 dan terealisasi 94,48 persen atau Rp9.687.891.814. [ali/ono]