Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pemerintah provinsi Jawa Timur Setiajit menjawab keluhan petani dengan langkah nyata. Kali ini, Setiajit keluhan petani Desa Tegalsari, Kecamatan Widang yang dijawab.
Sabtu pagi (7/3/2020) para petani Tegalsari ini didatangi. Bukan datang dengan tangan kosong, Setiajit menemui para petani di sawahnya dengan membawa bantuan alat pembasmi hama tikus.
Alat itu berupa semacam kompor dengan bahan gas untuk memantik api. Bukan hanya menyerahkan bantuan, untuk menguji alat yang diberikan itu, pejabat asal Tarakan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak ini juga memraktekkan langsung. Setiajit ikut berburu tikus bersama dengan sekitar 100 an petani.
Cara kerja alat tersebut adalah memantik api yang dialirkan pada selang khusus dengan ujung berupa regulator untuk mengatur besar kecilnya api yang dihasilkan. Untuk membasmi tikus, alat ini disemprotkan ke dalam lubang tikus yang sebelumnya sudah diberi belerang.
‘’Asap dari belerang yang dibakar inilah yang membunuh tikus,’’ ujar Parman petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Widang.
Alat itu, menurut Parman masih jarang digunakan oleh petani di Tuban, padahal efektif dan harganya tak mahal, sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per unit. Saat ujicoba alat, petani melihat sendiri hasilnya.
Jika tikus dalam lubang tak berhasil keluar, dia akan mati di dalam lubang. Kalau bisa keluar dia akan mati di luar lubang, karena saat keluar sudah dalam kondisi kelenger.
‘’Alhamdulillah Pak Setiajit datang dengan alat ini, semoga petani bisa mengembangkan nanti,’’ katanya.
Kepala Desa Tegalsari Supriyono mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan untuk warganya. Dia mengakui, di desanya ada lebih dari 300 hektare luas sawahnya. Saat ini, hama tikus sangat ganas. Sehingga warga kewalahan.
‘’Banyak yang menggunakan strum listrik. Terimakasih bantuan Pak Setiajit ini. Semoga hajatnya untuk Tuban satu terwujud. Kami berharap bantuannya ditambah agar lebih merata,’’ kata dia.
Hal yang sama disampaikan Ketua BPD Tegalsari Amin Sahri. Hama tikus sangat meresahkan petani. Karena itu, di sawah ada yang dipasangi kandang burung hantu, juga dialiri listrik. Namun hal itu masih belum mengatasi masalah.
‘’Saya berharap alat baru ini dan cara pembasmian yang diajarkan Pak Setiajit lebih efektif,’’ katanya.
Sementara Setiajit menjelaskan, dia menerima keluhan dari petani banyak tikus yang menyerang. Karena itu, dia datang dan memberikan bantuan alat basmi. Sebelumnya, dia juga sudah membantu petani di Kecamatan Kerek, Singgahan, Bangilan dan Palang.
Yang diberikan berupa alat dan obat membasmi hama. Bukan hanya hama tikus, namun juga obat untuk hama ulat dan sundep. Juga rumah burung hantu sebagai predator alami pemburu tikus juga diberikan.
‘’Kami ingin dekat petani. Selama ini keluhan para petani itu bisa kita bantu, dan alhamdulillah bisa,’’ katanya.[hud/ono]