Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Konferensi Kawan adalah singkatan dari Kolaborasi Antar Profesi untuk Keluarga Rawan, yang merupakan upaya intervensi melalui pendekatan keluarga melibatkan tim antar profesi yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionis/petugas gizi, sanitarian, dan apoteker.
Kegiatan ini juga mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) didasarkan pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga (Prokesga).
Pada Oktober 2019 lalu, tim OKE SIP Puskesmas Jenu menjadi salah satu nominasi yang dapat mempresentasikan inovasinya di depan lima orang Juri yaitu, Supiana Dian Nurtjahyani, Kemal Khoirur Rahman, Yuda Satria Aditama SS, Hadi Supratikta, dan Andjar Prasetyo.
Puskesmas Jenu membuat inovasi program berdasarkan hasil pendataan program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada tahun 2018 ditemukan 922 KK (6,13 %) dengan hasil Indeks Keluarga Sehat (IKS) < 0,500. Sehingga masuk dalam kategori keluarga tidak sehat dan penderita dengan hipertensi tidak berobat teratur menjadi permasalahan dominan.
"Untuk meningkatkan IKS diprakarsai kegiatan inovasi konferensi kawan," kata Kepala Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati kepada reporter blokTuban.com, Kamis (7/11/2019).
Metode yang digunakan dalam kegiatan inovasi konferensi kawan berdasarkan tingkatan intervensi tingkat keluarga berupa kunjungan rumah. Tingkat desa berupa penyuluhan dan skrining PTM. Tingkat kecamatan berupa Focus Group Discussion (FGD), Germas (Gerakan masyarakat Hidup Sehat).
Dari kegiatan inovasi ini didapatkan hasil peningkatan IKS dari 0,236 menjadi 0,241 dan adanya penurunan jumlah KK tidak sehat dari 6,13 % (922 KK) menjadi 0,88% (133 KK). Dari 922 KK yang dilakukan intervensi Tingkat Kemandirian keluarga terdapat 75% keluarga meningkat Tingkat Kemandirian.
Selain itu, terdapat peningkatan pada anggota keluarga rawan yang tidak berobat teratur menjadi berobat teratur setelah dilakukan intervensi kunjungan rumah.
Adapun manfaat dari pengembangan inovasi ini meningkatkan Indeks Keluarga Sehat, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, gangguan kesehatan dapat dipantau dan dideteksi dini.
Selain itu, meningkatnya kemandirian keluarga, meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), mendukung pencapaian Standart Pelayanan Minimal Kabupaten, dan memberi kontribusi peningkatan IPM.
Kegiatan konferensi kawan merupakan inovasi yang berkelanjutan dengan prospek pengembangan berupa KABAR (Kawasan Bebas Asap Rokok), SEMARAK (Sehat Mata Rawat Berkala), GEMILANG (Gemar Makan Ikan Lengkapi Gizi Seimbang), BBM (BUNDA DARSI, BU MARSINI, MAK SUSANTI), BAGUS (Bahagia di Usia Senja), ASSIK (Anak Sekolah Sehat Iman Kuat), MINI GAME (Pahami dan Layani Gangguan Mental Emosional), dan NIAT BU CAMAT (Nikah Sehat Ibu dan Calon Anak Selamat)
"Dari inovasi ini beserta prospek pengembangan inovasinya mampu menghantarkan Puskesmas Jenu menjadi puskesmas dengan status Akreditas Paripurna, selain itu konferensi kawan dapat menjadi program inovasi terbaik pertama dalam Tubernova 2019," tutupnya. [ali/rom]
Inovasi Puskesmas Jenu Juarai Tubernova 2019
5 Comments
1.230x view