Tuban Butuh Mahasiswa yang Siap Hadapi Industrialisasi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban masih menjadi menjadi tujuan para penanam modal untuk berinvestasi. Sepanjang tahun 2018 tercatat ada 18 investor. Baik Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN).

Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Tuban, menyebut jumlah investasi tahun 2018 sebesar 8.548.500 US Dollar atau Rp 4.171.610.150.

Kendati jumlah tersebut belum memenuhi target yang dipasang sebesar Rp 9.000.000.000.000, namun Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana berharap para mahasiswa di wilayahnya bersiap menyambut industrialisasi.

"Mahasiswa dan para alumninya kami butuhkan untuk mengelola potensi Tuban," kata Sekda Budi Wiyana dalam pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Panggung Wisuda Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Jalan Manunggal 61 Tuban, Senin (26/8/2019).

Mewakili Bupati Tuban, Sekda Budi berterimakasih kepada Unirow yang tak berhenti bersinergi dengan Pemkab. Program KKN ini sangat bagus, terlebih tema tahun ini signifikan yaitu, pemberdayaan masyarakat untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan tanggap bencana.

Ke depan Budi berpesan, tema KKN bisa dikomunikasikan dengan Pemkab. Harapannya apa yang menjadi program Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait, dan Unirow bisa tepat sasaran di masyarakat.

Di lain sisi, Sekda juga mendorong para alumni kampus swasta di Jalan Manunggal ini untuk ikut mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019. Selama ini telah banyak alumnus Unirow yang lolos menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Selain terjun di birokrasi, mahasiswa dan alumnus juga kami harapkan menjadi wirausaha untuk mengelola potensi di Bumi Wali. Sekaligus menjawab tantangan zaman yang semakin ketat di era industrialisasi," terang birokrat asal Nganjuk.

Adapun persiapan yang telah dilakukan Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahtani terkait permintaan Sekda bahwa mahasiswa sekarang harus memahami perkembangan teknologi. Kampus juga membangun jejaring kerjasama, sekaligus menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) misalnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

"Selain K3, kami juga telah melakukan pelatihan tanggap bencana maupun penyusunan proposal kegiatan," terang Dian.

Kampus swasta yang terakrediasi B Ban-PT ini juga memiliki pusat karir. Dimana tugasnya membekali mahasiswa tingkat akhir, maupun alumni untuk siap kerja. Tak hanya di birokrasi pemerintahan, tapi disemua lini bidang kerja.

Lebih dari itu, mata kuliah kewirausahaan di tiap Program Studi (Prodi) juga menjadi basis mahasiswa menggali inovasi dan kreasinya dalam wirausaha dan mandiri yang diakhiri dengan pekan wirausaha. Bukti keseriusahan pekan wirausaha, ada tiga mahasiswa yang sukses menembus hibah dari Kementrian Koperasi.

"Usaha sablon, catering, dan telor asin yang nembus hibah. Ada kerjasama lainnya yang mendukung skill mahasiswa hard dan soft," tambahnya.

Mulai tahun ini setiap mahasiswa wajib ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Minimal ada 40 SKS soft skill yang diambil, jika waktunya lulus belum 40 tentu kampus belum bisa meluluskan. [ali/ito]