Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Bentrokan antara pendekar dari dua perguruan pencak silat, terjadi di Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Minggu (25/8/2019).
Akibat bentrokan tersebut, satu pendekar dari Ranting Parengan, RN mengalami luka di bagian paha yang diduga akibat bacokan dari senjata tajam. Selain itu, sejumlah pendekar lainnya juga mengalami luka akibat lemparan batu dan botol.
Ketua Ranting Parengan, IS saat ditemui blokTuban.com menyampaikan, bentrokan itu berawal saat ratusan siswa perguruan silatnya melakukan Tes Ayam Jago calon warga di Balai Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan dengan dijaga oleh puluhan warga. Tiba-tiba, di tengah kegiatan tes Ayam Jago tersebut sekitar pukul 11.45 WIB ada ratusan orang yang diduga dari oknum perguruan lainnya menggeber-nggeber kendarannya di depan balai desa.
Ratusan oknum yang diduga dari perguruan silat lainnya tersebut juga melempari batu dan botol ke arah balai desa. "Gerombolan orang yang melintas di depan balai desa itu menggeber-nggeber kendaraannya. Selain itu juga melempari batu ke arah balai desa tempat berlangsungnya tes jago," kata IS.
Lebih lanjut, Imam menegaskan saat gerombolan ratusan orang yang diduga dari oknum tersebut melempari batu ke arah acara tes Ayam Jago. Kemudian, puluhan warga yang menjaga tes itu keluar dan ratusan gerombolan orang itu pergi ke arah Bojonegoro.
Saat pergi ke arah Bojonegoro, gerombolan orang yang diduga oknum dari pencak silat itu bersisipan dengan satu orang warga bernama RN yang sedang melintas. Mengetahui hal itu, gerombolan orang yang diduga dari oknum tersebut menghajar RN hingga mengalami luka di bagian paha yang diduga akibat bacokan senjata tajam.
"Satu warga mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian paha hingga ototnya terputus, sekarang korban menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bojonegoro," tandas IS saat di Desa Parangbatu.
Menanggapi insiden itu, Ketua Cabang Kabupaten Tuban AM menyampaikan, insiden yang terjadi di Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan tersebut tidak melibatkan anggotanya yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.
Menurutnya, pada insiden yang terjadi tersebut merupakan gerombolan dari beberapa paguyuban kelompok pemuda rantau yang usai mengadakan acara Kopi Darat (Kopdar) di daerah Singgahan.
Kendati begitu, dia menyebut dalam gerombolan itu ada beberapa oknum dari wilayah Kabupaten Bojonegoro. "Ini merupakan anak-anak paguyuban rantau dan beberapa di dalam paguyuban itu memang ada oknum dari Bojonegoro. Ketika itu mereka melintas sepulang dari acara kopdar di wilayah Singgahan," terang AM.
Ditegaskannya, selama ini hubungan antara beberapa perguruan silat di Kabupaten Tuban memang kondusif dan tidak pernah ada masalah. "Dan informasi sementara yang kami terima yang diamankan petugas semuanya dari luar Tuban," pungkasnya.[hud/ito]