Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Puluhan layangan dengan berbagai jenis dan bentuk dari sejumlah wilayah, siang ini tampak terbang memeriahkan layangan carnival di persawahan Mbongde, Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko, Minggu (11/8/2019).
Layangan carnival yang membawa tema 'loe gue fly', menerbangkan mimpi setinggi mungkin, dihadiri oleh peserta dari dalam maupun luar wilayah Kabupaten Tuban. Layangan barong kepala naga, layangan sowang, hingga layangan model unik menghias langit Prambon sore ini.
"Dalam rangka menyambut semarak kemerdekaan tahun 2019 ini, kami dari komunitas Krapyak mengadakan Layangan Carnival. Alhamdulillah, pesertanya cukup banyak. Ada yang dari dalam Tuban, sampai luar juga seperti Bojonegoro, Jombang dan wilayah Jawa Tengah," ungkap Ari Jatra selaku Panitia Acara.
Ia berharap agar para peserta, juga para pemuda khususnya komunitas Krapyak desa setempat bisa mengambil arti penting dalam penyelenggaraan acara tersebut. Yakni menerbangkan mimpi setinggi mungkin dan meraih cita-cita gemilang.
Sementara itu, salah seorang peserta dari Trio Couple, Hendra mengaku sangat mengapresiasi acara ini. Sebab, acara yang diadakan para pemuda Krapyak Prambontergayang tersebut merupakan event perdana layang-layang yang memakai arena sawah nan bebas.
"Acaranya bagus, ini kan juga pertama kali acara semacam ini digelar di sawah. Ya, kendalanya pasti ada, khusunya angin yang gak stabil karena gak di pantau yang pakai angin laut," kata pemuda asal Siding Kecamatan Bancar yang membawa layangan Elang Parasit.
Ia menambahkan, keadaan angin yang tak tentu menjadi tantanganenarik bagi para peserta. Beda seperti event layangan yang ia ikuti sebelumnya seperti di Batu, Parangkusumo Jogja, Gresik, serta Juwono, sistem penerbangan layangan kali ini lebih kepada feeling peserta yang diandalkan.
Hal senada juga dipaparkan oleh Eko, salah satu peserta dari tim KPK Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Dengan membawa layangan Naga Kepala 3, ia bersama tim cukup dibuat repot saat menerbangkan layangan sepanjang 100 itu.
"Anginnya masih kurang, jadi lumayan susah untuk menerbangkan layangan Naga Kepala 3 ini. Tapi untuk keseluruhan bagus, karena ini pertama diadakan juga. Harapannya, kedepan bisa diadakan lebih meriah, lebih bagus lagi," ujar Eko kepada blokTuban.com. [feb/ito]