Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tiga alat berat yang terparkir di depan rumah makan di Jalan Raya Bojonegoro-Jatirogo mendapatkan kecaman. Sebab, pemilik alat berat dianggap tak punya aturan dengan memarkir sembarangan tanpa izin.
Maskuri, Pemilik rumah makan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan merasa geram omsetnya menurun, sebab pelanggan kesulitan memarkir kendaraan saat mau makan di tempatnya. Sehinga menimbulkan aksi hari ini.
"Saya tempel poster ini sebagai bentuk kecaman dan kekecewaan terhadap perusahaan," ungkap Maskuri, pemilik rumah makan sate tersebut, Selasa (16/7/2019).
Pengusaha warung makan sate asal Banyuurip, Senori itu mengklaim, perbuatan perusahaan sebuah arogansi. Sebab, ketika akan menggunakan lahannya tanpa komunikasi terlebih dahulu.
"Sungguh Kearoganan yang tidak perlu. Mestinya PT dan semua pihak terkait tidak sekedar dibekali safety skil tapi juga dibekali juga safety sosial, sehingga tidak terkesan adigang adigung yang ujungnya membawa citra buruk perusahaan itu sendiri," tukasnya panjang lebar.
Dipaparkan Maskuri, alat tersebut datang pada Kamis (11/7/2019) malam. Namun hingga hari ini, Selasa (16/7/2019) pagi tak kunjung tidak dipindahkan. Maskuri berharap, pihak PT segera menemui dirinya agar permasalahan dapat terselesaikan.
"Soal maaf memaafkan saya kira mudah. Namun saya ingin ada itikad baik dari pimpinan perusahaan," tandasnya.
Sementara itu, perwakilan pemilik alat berat dari PT Jala Karya Putra, Heri yang datang ke lokasi menjelaskan, pihaknya meminta maaf atas kejadian itu. Selaku wakil dari pemilik alat berat mengaku akan segera memindahnya.
"Kami akan segera memindah dan menyelesaikan secara kekeluargaan," ungkap Heri kepada awak media blokTuban.com siang ini.
Ditambahkan Heri, sebenarnya alat tersebut akan dipindahkan tadi malam (Senin). Namun operatornya dari luar kota dan baru datang pagi ini.
"Sebetulnya mau saya pindahkan tadi malam, namun operator saya rumahnya Nganjuk," tukasnya.
Dari pantauan blokTuban.com di lapangan, alat berat ditempel kertas bentuk ungkapan kekesalan. Ada lima kertas putih yang tertulis bentuk protesan menempel di alat berat tersebut. [rof/ito]