Geliat Seni Numpuk di Kota, Bagaimana di Pinggiran?

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Bentuk pelestarian budaya tradisional, salah satunya bisa dilakukan dengan menggeluti dunia seni. Geliat seni modern, tradisi, bahkan semi tradisi, memang banyak ditemui dari sudut pandang pusat kota. Namun berbeda halnya dengan wilayah pinggiran.

Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, melalui Kasi Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Eko Hardoyo mngungkapkan bahwa pelaku seni di semua wilayah Kabupaten Tuban memang ada. Akan tetapi, geliat di kota yang mendominasi.

"Kalau kesenian paling banyak, tari. Kalau teater, memang geliatnya bagus. Cuma sayang, hanya wilayah kota sini saja," ujar Eko kepada blokTuban.com.

Ditambahkannya lagi, tentang aktivitas dan perkembangan seni yang stagnan di Kota, pihaknya membahas tentang struktur jangkauan wilayah desa maupun pelaku seni yang memang cukup jauh dari pusat kota Bumi Wali, sebutan lain Tuban.

"Katakan saja antara kota, Merakurak, kemudian Montong. Itu kan jangkauannya lumayan juga," tambah lelaki asal Kecamatan Parengan itu.

Selebihnya, soal peminat seni baik dikalangan umum maupun peserta didik, hingga penonton sajian seni, terdapat animo yang masih begitu besar. Dari perbandingan tersebut, bisa disimpulkan bahwa masing-masing pelaku maupun kelompok seni mesti berhimpun dan berkomunikasi dengan kuat.

"Sebab itu, kalau ada kelompok seni wilayah pinggiran bisa dihimpun. Dengan cara hubungan komunikasi yang baik pastinya," tutur pria penghobi musik tradisi itu. [feb/ito].