Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sekitar 33 Tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1986, merupakan peristiwa bersejarah bagi warga Ikatan Pencak Silat NU (IPSNU) Pagar Nusa. Hari itu, tepat terbentuknya dan berdirinya Wadah Pencak Silat yang kini dinahkodai Emha Nabil Haroen itu.
Ketua Cabang Pagar Nusa Tuban, Abdul Mujib menyatakan, Pagar Nusa didirikan oleh almaghfurlah KH Muhammad Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum) bersama para kiai dan tokoh persilatan yang lainnya. Berdirinya Pagar Nusa, tidak lepas dari restu Kiai-kiai NU.
"Pagar Nusa adalah pagarnya NU dan Bangsa sesuai dengan mottonya 'Hidup Mulia Atau Mati Syahid' ataupun semboyannya yang terus melekat dalam dada 'NKRI harga MATI, Bela KYAI Sampai Mati'," kata Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Magister Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya itu berujar, keistimewaan Pagar Nusa jika dibanding dengan perguruan lain adalah dari segi 'Sanad' keilmuanya yang merupakan hasil dari tirakat Ulama-ulama NU. Tak ayal ditegaskan dia, jika Pagar Nusa adalah satu-satunya organisasi Pencak Silat di Nusantara yang anggotanya selalu mencerminkan ahlak seorang santri dan manut dawuhe kiai.
"Maka bersyukurlah kita semua diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari pembela Ulama dan Bangsa," begitu kata Gus Mujib, memberi semangat anggota Pagar Nusa Tuban, di harlah ke-33 Pagar Nusa ini.
Pihaknya berharap, para warga maupun siswa Pagar Nusa tetap istiqomah, menjaga silaturahmi, memperkokoh rasa persaudaraan, menjujung tinggi nilai-nilai kependekaran dan terus berjuang untuk Pagar Nusa yang patut dibanggakan ini.
"Pada intinya kita semua harus punya keinginan dalam hati untuk selalu 'Ngurip-uripi Organisasi ojo Golek Urip Nang Organisasi' (Menghidupi organisasi jangan cari kehidupan di organisasi)," tegasnya.
Ditandaskan Gus Mujib, apapun warna seragam yang dipakai jika alirannya sama yang berada dibawah naungan Pagar Nusa adalah saudara. Demi kejayaan organisasi, pihaknya meminta semua anggota tetap satu komando.
"Merah dan hitam adalah warna saja. Apapun kita tetap satu yaitu Pagar Nusa. Selamat Hari Lahir Pagar Nusaku, selamanya engaku akan dijiwaku, kejayaanmu adalah impianku. Laa Ghaaliba illa Billah," pungkasnya.[rof/ito]
