Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Kerusakan selalu membayangi jaan Poros Sokosari, penghubung antara Desa Sokosari dan Desa Mojoagung, Kecamatan Soko. Padahal, jalan yang juga disebut Jalan Bengawan Solo itu sudah sering dilakukan perbaikan dan renovasi.
Langganan rusak. Sepertinya idiom yang tepat buat jalan itu. Kondisi yang membuat sebagian warga jengkel bercampur was-was saat harus melintas. Semua itu ada alasannya: seringnya warga terjatuh di atas aspal jalan setempat.
"Wah, kalau yang jatuh di jalanan sana ya lumayan banyak. Tadi malam, ada 2 orang yang jadi korban," terang pemuda sekitar, Fendi (27), kepada blokTuban.com, Jumat (21/12/2018).
Diterangkan, dua orang yang menjadi korban tadi malam tak mengetahui medan jalan yang sudah rusak. Apalagi sekarang kerusakan bertambah parah dengan lubang yang lebih lebar dan aspal bergelombang. Terutama untuk jalur kendaraan dari arah Soko ke selatan.
"Rusaknya parah yang sekarang. Dulu hanya cekungan saja, sekarang bergelombang tak karuan," kata Fendi.
Warga Desa Simo, Kecamatan Soko, Rozak yang sempat menyaksikan langsung insiden terjatuhnya korban akibat jalan rusak juga mengkhawatirkan hal yang sama. Apabila tidak lekas dilakukan penanganan, jumlah korban akan bertambah parah.
"Tadi malam, yang cewek gak parah sih. Tapi sempat kejang-kejang, gak tau sebabnya kenapa. Yang satu lagi, senggolan 2 motor. Tapi juga gak parah," jelasnya mengulas.
Mereka menilai proses perbaikan jalan rusak akibat tonase berlebih pada awal musim hujan kemarin. Ketika perbaikan, warga melihat pekerja hanya mempergunakan peralatan dengan ukuran medium untuk menggilas aspal. Semestinya jalan setempat harus dipadatkan lagi karena termasuk jalan yang dilewati kendaraan besar. [feb/dy]